REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pengacara R Kelly, Deveraux Cannick, meminta hakim menunda persidangan kliennya pada 9 Agustus di New York, Amerika Serikat (AS). Alasannya, tidak ada cukup waktu untuk persiapan akibat kewajiban karantina penjara di tengah pandemi.
Cannick menyampaikan permintaannya melalui surat kepada Hakim Distrik AS Ann Donnelly. Pengacara tersebut menulis bahwa karantina 14 hari Kelly yang baru berakhir pada Selasa (6/7) telah memperburuk upaya timnya melakukan persiapan sidang.
Dalam suratnya, Cannick juga menyampaikan Kelly belum dapat berjumpa secara langsung dengan para pengacara barunya usai rekrutmen 21 Juni silam. Dalam pernyataannya, Cannick mengatakan pula bahwa permintaan itu bukan taktik penundaan.
Pemerintah federal telah menetapkan aturan karantina narapidana yang dipindahkan dan narapidana yang baru dipenjara sejak awal pandemi Covid-19. Upaya tersebut sebagai bagian dari protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Musisi R&B R Kelly yang memiliki nama lengkap Robert Sylvester Kelly dikarantina ketika tiba di Pusat Penahanan Metropolitan di Brooklyn pada 22 Juni. Dia dipindahkan dari Chicago, tempat di mana dia ditahan atas tuduhan kasus pelecehan seksual.
Pria 54 tahun itu dituduh memimpin sebuah perusahaan yang terdiri dari manajer, pengawal, dan karyawan yang membantunya mencari perempuan untuk seks. Menurut jaksa federal, para korban berasal dari lokasi konser dan tempat lain yang diatur untuk menemui Kelly.
Penyanyi pemenang Grammy Award itu membantah pernah melecehkan siapapun. Pengacara Cannick mengatakan, begitu karantina Kelly berakhir dan sang musisi diizinkan untuk bertemu dengan pengacaranya, proses diskusi akan segera dilangsungkan.
Tim akan berjumpa di ruang konferensi penjara Brooklyn. Jika ruangan tidak tersedia, mereka harus bertemu dengan Kelly di meja bersama pengacara dan narapidana lainnya. "Sifat bukti di sini tidak memungkinkan untuk membuka diskusi terbuka di lingkungan seperti itu," tulis Cannick.
Hingga Senin (5/7) malam, jaksa federal belum menanggapi permintaan Cannick dan menolak berkomentar. Hakim Distrik AS Ann Donnelly pun belum memutuskan apapun tentang pengajuan penundaan tersebut, dikutip dari AP, Selasa (6/7).