REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi memastikan ketersediaan oksigen medis di RSUD mencukupi. ''Sejauh ini belum pernah terjadi kekosongan. Kami juga selalu memantau ketersediaan oksigen ini, agar stoknya selalu mencukupi,'' ujar dia, Selasa (6/7).
''Kalau kondisinya sudah mulai menipis, kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan Jateng. Misalnya bila stok oksigen di RSUD tinggal 50 unit dan (RSUD) Panti Nugroho tinggal 37, kami langsung telpon Dinkes Jateng. Biasanya, akan langsung didroping,'' katanya.
Menurutnya, kebutuhan oksigen di rumah sakit akan terus diupdate setiap harinya. ''Stok akan disesuaikan dengan kebutuhannya. Kalau jumlah pasien Covid 19 yang mengalami gejala berat sedang mengalami lonjakan, maka stok harus disesuaikan. Jangan sampai, saat dibutuhkan tidak ada oksigennya,'' katanya.
Berdasarkan data per Senin (5/7), tercatat ada sebanyak 2.038 kasus aktif Covid-19 di Purbalingga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.831 pasien mengalami gejala ringan sehingga hanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing atau karantina terpusat. Sedangkan yang menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gejala sedang dan berat, ada sebanyak 207 pasien.
Masalah ketersediaan oksigen medis ini, juga mendapat perhatian dari Bupati Banyumas Achmad Husein. Bahkan dia mendapat laporan, pada Ahad (4/7) sempat ada salah rumah sakit swasta yang kekurangan oksigen medis untuk menangani pasien Covid 19.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di berbagai rumah sakit rujukan Covid 19 di Banyumas, pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan pasokan dari distributor yang ada di Banyumas. ''Saat ini, kami juga mengambil pasokan oksigen dari distributor di daerah Cirebon dan Tasikmalaya," ucapnya.