Selasa 06 Jul 2021 22:28 WIB

4 Kota Sumbar PPKM Darurat, Agam Imbau Warga tak Bepergian

Meski Agam tak terapkan PPKM Darurat, Pemerintah minta warga tetap di rumah

Rep: Febrian Fachri / Red: Nashih Nashrullah
Meski Agam tak terapkan PPKM Darurat, Pemerintah minta warga tetap di rumah. Ilustrasi Sumatra Barat
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Meski Agam tak terapkan PPKM Darurat, Pemerintah minta warga tetap di rumah. Ilustrasi Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG— Pemerintah memperketat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di 43 kabupaten/kota, termasuk Provinsi Sumatra Barat. 

Selama pemberlakukan PPKM, empa kota di Sumatra Barat itu diwajibkan memenuhi sejumlah ketentuan pengetatan. Perkantoran di daerah yang memberlakukan PPKM, diwajibkan kerja di rumah (WFH) sebanyak 75 persen sehingga hanya 25 persen yang bekerja di kantor.

Baca Juga

Pemerintah Kabupaten Agam melalui Ketua Harian Satgas Penanganan covid-19, Martias Wanto, mewanti-wanti masyarakatnya untuk mengurangi mobilitas di daerah tersebut.

"Masyarakat diminta untuk memperhitungkan risiko penularan covid-19 yang makin tinggi, seperti ancaman varian Delta yang berisiko tinggi terhadap keselamatan," kata Martias, Selasa (6/7)

Martias menyebut, meski Agam tidak termasuk pemberlakukan PPKM, namun karena mobilitas antardaerah cukup tinggi maka perlu kewaspadaan bagi masyarakat agar varian delta tidak menyebar ke Sumbar, khususnya ke Agam.

Martias menyebut PPKM Darurat merupakan pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah berlaku. PPKM Darurat diberlakukan Pemerintah mengingat semakin tingginya kasus keterpaparan Covid-19.

“Kebijakan yang diberlakukan selama dua pekan ini sebagai salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus corona, yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir, untuk itu kurangi mobilitas perjalan ke luar daerah,” ujar Martias.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement