Rabu 07 Jul 2021 06:05 WIB

Lurah: Tempat Isolasi Rusun Nagrak Jadi Terapi Kejut

Rusun Nagrak adalah lokasi isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.

Lurah: Tempat Isolasi Rusun Nagrak Jadi Terapi Kejut. Petugas mempersiapkan ruang isolasi pasien Covid-19 di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (18/6). Rusun Nagrak Cilincing dipersiapkan untuk menampung pasien Covid-19 dengan kapasistas sebanyak 1.020 pasien dari satu tower, sementara Kepala Unit Pengelolaan Rumah Susun III, Vita Nurviatin mengatakan sebanyak 1-5 tower disiapkan untuk lokasi pasien Covid-19. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Lurah: Tempat Isolasi Rusun Nagrak Jadi Terapi Kejut. Petugas mempersiapkan ruang isolasi pasien Covid-19 di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (18/6). Rusun Nagrak Cilincing dipersiapkan untuk menampung pasien Covid-19 dengan kapasistas sebanyak 1.020 pasien dari satu tower, sementara Kepala Unit Pengelolaan Rumah Susun III, Vita Nurviatin mengatakan sebanyak 1-5 tower disiapkan untuk lokasi pasien Covid-19. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lurah Cilincing, Jakarta Utara, Sumarno menyebutkan keberadaan Rumah Susun (Rusun) Nagrak sebagai tempat isolasi terkendali dan mandiri pasien Covid-19 menjadi terapi kejut bagi masyarakat sekitar. Sumarno mengatakan, Rusun Nagrak adalah lokasi isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 tanpa gejala.

Lokasi tersebut berdekatan dan masih satu wilayah dengan permukiman warga RW 011 Kelurahan Cilincing. "Ini bisa jadi shock therapy juga untuk warga sekitar biar lebih patuh lagi dan jangan pernah mengabaikan protokol kesehatan dimanapun berada," ujar Sumarno, seperti dikutip dalam siaran pers Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Sudin Kominfotik) Jakarta Utara, Selasa (6/7).

Baca Juga

Lokasi isolasi mandiri di Rusun Nagrak berada di gedung yang berwarna putih dan biru. Sedangkan rusun berwarna putih dan cokelat dihuni warga RW 011.

Menurut Sumarno, keberadaan lima tower Rusun Nagrak yang dijadikan lokasi isolasi di seberang hunian warga pasti berpengaruh secara psikologis. "Pasti ada pengaruh psikologisnya, di mana hampir setiap hari melihat ambulans atau bus sekolah yang membawa pasien Covid-19," ujar Sumarno.

Berdasarkan itu, Sumarno mengharapkan dapat meningkatkan minat warga mengikuti vaksinasi agar membentuk imunitas kelompok masyarakat. "Karena Covid-19 itu memang ada dan bisa menyerang siapa pun," kata Sumarno.

Untuk mempercepat imunitas warga terbentuk, petugas Kelurahan Cilincing bersama unsur terkait terus bergerak mengingatkan warga segera mendaftarkan diri dalam program vaksinasi Covid-19 di fasilitas kesehatan terdekat. "Hampir setiap hari kami terus mengimbau warga tetap disiplin terhadap protokol kesehatan dengan 5M dan segera manfaatkan program vaksinasi," ujar Sumarno.

Ia juga melaksanakan kegiatan vaksinasi dinamis di lokasi Puskesmas Kelurahan Cilincing I dengan melibatkan lintas sektor, kader, dan unsur lainnya. Sebanyak 381 warga Rusun Nagrak ikut dalam program vaksinasi Covid-19 pada hari pertama atau Senin kemarin.

Selanjutnya, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada hari kedua menargetkan sekitar 200 orang. Waktu pelaksanaan vaksinasi yang semula hanya dua hari nantinya juga ditambah menjadi lima hari agar dapat menjangkau semua warga yang bermukim di lingkungan RW 011 Rusun Nagrak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement