REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh, Naz Shah, mendesak parlemen mengatasi serangan rasial terhadap Nabi Muhammad. Dalam pidatonya, dia menyoroti tindakan rasialisme kartun dan karikatur ofensif terhadap Nabi Muhammad yang berulang kali diterbitkan di Eropa.
Pada Senin (5/7) lalu, House of Commons menerima usulan tentang undang-undang untuk mengkriminalisasi siapa pun yang melakukan vandalisme terhadap ikon sejarah. Jika disahkan, undang-undang tersebut akan memberlakukan hukuman penjara hingga 10 tahun bagi siapa pun yang terbukti bersalah menyerang dan merusak patung.
Dalam hal ini, Shah menggunakan pidatonya untuk menyoroti masalah yang dihadapi umat Islam di Inggris dan di seluruh dunia tentang pencemaran nama baik Nabi Muhammad. “Mengapa seorang bisa diberi hukuman jauh lebih berat karena menyerang patung batu atau besi dibandingkan tindakan rasialisme yang telah melukai banyak Muslim?” kata Shah.
Dikutip TRT World, Rabu (7/7), Shah membandingkan keterikatan rakyat Inggris dengan tokoh-tokoh seperti Winston Churchill dan Oliver Cromwell dengan cinta dan kasih sayang umat Islam kepada nabi mereka. Dia menekankan, undang-undang perlu memberikan perlindungan terhadap tokoh dan individu yang dianggap penting bagi komunitas lain.
“Ketika orang-orang fanatik dan rasialis mencemarkan nama baik, memfitnah, atau melecehkan Nabi Muhammad seperti yang dilakukan beberapa orang terhadap orang-orang seperti Churchill, kerusakan emosional yang ditimbulkan pada hati kami tidak tertahankan. Karena bagi 2 miliar Muslim, dia adalah pemimpin di hati kami,” ujar dia.
Namun, dia mengakui pentingnya simbolisme monumen dalam sejarah Inggris. Menurut Shah, pencemaran nama baik monumen sejarah adalah tindakan yang salah dan bisa memecah belah masyarakat.
“Bagi mereka yang mengatakan itu hanya kartun, saya tidak akan mengatakan itu hanya patung karena saya memahami kekuatan perasaan Inggris ketika datang ke sejarah kita, budaya kita, dan identitas kita. Ini bukan hanya kartun dan mereka bukan hanya patung. Mereka mewakili, melambangkan, dan sangat berarti bagi kita sebagai manusia,” ujar dia.
Selain itu, ia juga mengutip penulis George Bernard Shaw yang mengatakan tentang Nabi Muhammad. Bagi Shaw, Nabi Muhammad adalah pria paling luar biasa yang pernah menginjakkan kaki di bumi. Dia mengajarkan agama, mendirikan negara, mengajarkan moral, memprakarsai banyak reformasi sosial dan politik, dan mendirikan masyarakat yang kuat dan dinamis untuk mempraktikkan ajaran agama.