Rabu 07 Jul 2021 07:07 WIB

Legislator: Gim Fortnite Lukai Perasaan Umat Islam

Legislator mendukung langkah Kemenkominfo memblokir gim Fortnite.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Fortnite
Foto: epic games
Fortnite

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengomentari polemik terkait gim Fortnite. Sebab gim tersebut meminta penggunanya untuk menghancurkan bangunan mirip Ka’bah. 

"Gim fortnite ini mempunyai pesan terselubung dan melukai perasaan umat Islam, karena Ka’bah adalah sebuah bangunan yang paling disucikan dalam agama Islam," kata Illiza kepada dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/7).

Baca Juga

Politikus PPP itu menilai, keberadaan gim fortnite bisa merusak karakter generasi muda. Adanya permainan yang mengharuskan pemainnya menghancurkan Ka’bah itu terlihat ada unsur kesengajaan, sehingga bukan tidak mungkin gim tersebut dapat mengganggu pemahaman beragama umat Islam. 

"Secara tidak langsung gim ini merupakan bentuk pembodohan," ujarnya.

Illiza menilai apapun alasannya, pembuat gim yang mengharuskan pemainnya untuk menghancurkan ka’bah tidak bisa diterima. Oleh karena itu ia pun mendukung langkah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang telah memblokir aplikasi game fortnite tersebut. 

"Pihak terkait lainnya seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika harus mendukung langkah pemblokiran game tersebut," tegasnya.

Illiza berpendapat, langkah pemblokiran gim Fortnite sudah tepat dan harus didukung penuh, agar anak-anak Indonesia tidak dibodohi oleh gim mobile tersebut. Selain itu dampak lain bermain gim yang tidak teratur atau berlebihan juga fdapa menimbulkan efek buruk. Oleh karena itu, ia mengimbau agar para orangtua lebih pro-aktif mengawasi anak-anak agar tidak kecanduan gim daring.

"Misalnya, membatasi waktu anak-anak bermain game online dan mengedukasi dampak buruk bermain game online yang terlalu lama atau berlebihan," tuturnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement