REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendorong warga yang belum divaksinasi Covid-19 untuk mendapatkan suntikan. Vaksinasi untuk melindungi diri dari virus corona varian delta yang sangat menular. Dia memprediksi AS akan mencapai 160 juta orang yang divaksinasi penuh pada akhir pekan ini.
"Jutaan orang Amerika masih belum divaksinasi dan tidak terlindungi. Dan karena itu, komunitas mereka berisiko, teman-teman mereka berisiko, orang-orang yang mereka sayangi berisiko," kata Biden.
Biden memperingatkan agar tidak berpuas diri karena varian delta menyebar di antara mereka yang belum menerima suntikan. Varian delta sudah bertanggung jawab atas setengah dari semua kasus di banyak bagian negara ini. "Ini menjadi perhatian yang lebih besar karena varian delta," kata presiden AS itu.
Varian delta lebih mudah ditularkan daripada varian virus corona sebelumnya dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, terutama di kalangan anak muda. Menurut laporan pejabat AS, varian ini telah ditemukan di setiap negara bagian.
Biden mencatat, penelitian telah menunjukkan sejak awal Mei hampir setiap rawat inap atau kematian Covid-19 di AS terjadi di antara orang-orang yang tidak divaksinasi. "Silakan divaksinasi sekarang. Berhasil. Gratis. Tidak pernah semudah ini, dan tidak pernah lebih penting," ujarnya.
Biden mengatakan pemerintahannya akan mencurahkan sisa musim panas untuk membuat lebih banyak orang divaksinasi. Salah satu cara dengan sistem mendatangi rumah warga secara langsung untuk memberikan bantuan kepada lebih banyak orang yang tidak terlindungi dari virus.
Sebanyak 42 ribu apotek lokal akan berfungsi sebagai tempat vaksin. Penekanan baru akan ditempatkan pada pemberian vaksin kepada dokter keluarga dan penyedia medis juga, termasuk mereka yang melayani orang yang lebih muda. Vaksin juga akan tersedia di tempat kerja, jika memungkinkan, dan lebih banyak klinik keliling akan digunakan untuk membantu festival musim panas, acara olahraga, dan rumah ibadah.