Rabu 07 Jul 2021 11:23 WIB

Erick Thohir Dorong Pabrik Konversi Alokasi Oksigen Medis

Erick Thohir menilai ketersediaan oksigen memerlukan kerja sama banyak pihak.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan inspeksi mendadak ke PLN Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) Gandul, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/7) malam.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan inspeksi mendadak ke PLN Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) Gandul, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong industri oksigen untuk melakukan konversi oksigen dari industri untuk sektor medis. Hal ini tak lepas dari peningkatan kebutuhan oksigen untuk penanganan kasus covid-19.

Erick menyampaikan itu saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) PLN di Gandul, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (6/7) malam. 

Baca Juga

"Karena kondisi hari ini sudah naik lagi (kasusnya). Jadi krusial untuk dua pekan kita lihat apakah PPKM Darurat berhasil menekan atau stagnan atau hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Erick.

Erick mengatakan, kebaikan kasus covid-19 akan berjalan lurus dengan peningkatan kebutuhan oksigen. Sebagai antisipasi, ucap Erick, pemerintah berupaya tetap menjaga ketersediaan oksigen. Erick juga meminta PLN menjaga pasokan listrik untuk operasional industri oksigen. 

"Kemungkinan orang masuk rumah sakit lebih banyak, maka kebutuhan oksigen jiga lebih banyak, karena itu kita harus pastikan bagaimana listrik ini lancar supaya rumah sakit tetap beroperasi dan yang paling fatal sekarang kebutuhan oksigen," ucap Erick.

Erick menilai ketersediaan oksigen memerlukan kerja sama banyak pihak meski pemerintah sudah menyiapkan peningkatan produksi oksigen yang selama ini mayoritas untuk indutri dialihkan untuk sektor medis.

"Sekarang kita sudah bicara dengan pabrik (industri) oksigen, meminta mulai konversi ke medis, bahkan di BUMN seperti Krakatau Steel, PGN, sudah bantu-bantu konversi. Mudah-mudahan (prediksi kenaikan kasus) ini salah, kalau bisa turun dan melandai, tapi antisipasi terhadap risiko harus kita lakukan," lanjut Erick. 

Sebelumnya, PLN menegaskan komitmennya dalam menjaga keandalan listrik guna mendukung penanganan pandemi Covid-19, khususnya dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021. 

Selain menjaga keandalan listrik bagi 577 rumah sakit rujukan Covid-19, PLN juga menjaga pasokan listrik untuk industri oksigen yang tersebar di 28 lokasi di Jawa Madura dan Bali. 

"Seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19, kebutuhan akan oksigen juga terus meningkat. Untuk itu, kami berupaya memastikan keandalan listrik pada industri produsen oksigen agar proses produksi tetap lancar," ucap Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini saat memonitor langsung pasokan listrik industri oksigen PT Aneka Gas Industri (Samator Grup), di Pulogadung, Jakarta, Ahad (4/7).

Zulkifli mengirim tim PLN  meninjau lapangan untuk memastikan produksi pasokan oksigen jangan sampai terganggu karena pasokan listrik berkedip. Kata Zulkifli, PLN memastikan daya listrik di Jawa, Madura dan Bali dalam kondisi aman. Saat ini, sistem kelistrikan Jawa - Bali memiliki daya mampu mencapai 37.400 megawatt (MW) dengan beban puncak sekitar 27.335 MW, terdapat cadangan daya sekitar 10.065 MW.

"Kami akan mengerahkan seluruh kekuatan guna memastikan keandalan dan meminimalisasi potensi terjadinya gangguan listrik, walau hanya kedip sekalipun. Kami komitmen dukung penanganan Covid-19," ungkap Zulkifli.

PLN juga telah menyediakan piket personil khusus untuk menjaga keandalan listrik di lokasi industri oksigen. PLN menyiagakan sebanyak 23.934 personel khusus di Jawa - Madura – Bali yang tersebar di 420 posko. PLN juga menyiagakan 1.786 unit kendaraan bermotor dan 789 unit peralatan pendukung seperti Genset, Uninterruptible Power Supply (UPS), dan Unit Gardu Bergerak (UGB).

Pegawai PLN yang secara tugasnya kritikal, seperti dispatcher, operator, pemeliharaan, penanganan gangguan, regu Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), call center, security, pelaksana dan pengawas proyek di lapangan, akan tetap bekerja seperti biasa namun tetap dengan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement