Rabu 07 Jul 2021 15:10 WIB

Sebagian Warga Kanada Pilih Campur Vaksin Covid-19

Beberapa provinsi di Kanada mulai mencampur dua vaksin mRNA dari Pfizer dan Moderna

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Christiyaningsih
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Moderna untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Moderna untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Laporan mingguan Health Canada menunjukkan setidaknya 1,3 juta orang Kanada menerima jenis vaksin yang berbeda untuk vaksinasi Covid-19 pada Juni. Laporan tersebut menganalisa sekitar seperlima dari 6,5 juta orang yang mendapat suntikan kedua antara 31 Mei dan 26 Juni mendapat vaksin yang berbeda dari yang pertama.

Beberapa provinsi mulai mencampur dua vaksin mRNA dari Pfizer-BioNTech dan Moderna pada awal April tergantung pada persediaan apa yang ada. Praktik ini menjadi lebih umum pada pekan ketiga Juni, ketika pengiriman tertunda dari Pfizer. Kondisi itu mendorong banyak provinsi untuk beralih ke Moderna hanya untuk beberapa hari.

Baca Juga

Pencampuran dua jenis vaksin yaitu mRNA dengan vaksin vektor virus dari Oxford-AstraZeneca baru dimulai awal Juni. Pencampuran itu dilakukan setelah Komite Penasihat Nasional Imunisasi (NACI) mengatakan orang yang mendapat AstraZeneca untuk dosis pertama dapat dengan aman mendapatkan vaksin mRNA sebagai dosis vaksin yang kedua.

NACI melangkah lebih jauh pada 17 Juni, ketika dikatakan mendapatkan vaksin mRNA setelah AstraZeneca adalah pilihan yang lebih disukai. Komite mengutip bahwa mencampur jenis vaksin menghasilkan respons kekebalan yang lebih kuat.

Dokter penyakit menular di St. Joseph's Healthcare di Hamilton, Zain Chagla, mengatakan banyak orang tampaknya mendapatkan vaksin apa pun yang ditawarkan. "Saya pikir orang mengikuti bukti, mereka mengambil saran NACI, dan itu bagus. Itu berarti ada lebih banyak orang yang divaksinasi lengkap di luar sana," kata Chagla dilansir CTV News pada Rabu (7/7).

Pada 26 Juni, hanya 189.907 orang yang terdaftar divaksinasi lengkap dengan dua dosis AstraZeneca. Data tersebut mungkin tidak lengkap karena wilayah Quebec tidak menyediakan Health Canada perincian berdasarkan dosis pertama dan kedua, dan hanya melaporkan data pada orang dengan setidaknya satu dosis.

Dokter penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Anak Montreal, Christos Karatzios, mengatakan sudah jelas vaksin Covid-19 memang bekerja. Ia menyinggung orang-orang tetap rentan sampai mereka mendapatkan dua suntikan dari dua vaksin apa pun.

"Mixing and match (vaksin), siapa peduli. Cukup berikan dua vaksin ke manusia," ujar Karatzios.

Sebaliknya, 83,2 persen kasus Covid-19 terjadi pada orang yang tidak menggunakan satu dosis pun. Lalu 15,6 persen terjadi pada orang yang hanya mendapat satu dosis.

Secara nasional, Kanada telah memvaksinasi setidaknya 78 persen orang di atas usia 12 tahun dan memvaksinasi penuh lebih dari 42 persen di antara jumlah itu. Anak-anak di bawah 12 tahun belum memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement