Rabu 07 Jul 2021 16:13 WIB

Bandara Halim Sudah Vaksinasi Lebih dari 500 Penumpang

Ratusan pengguna jasa Bandara Halim itu, divaksin melalui program serbuan vaksin.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah calon penumpang berada di Bandara Halim Perdanakusma, Jakarta Timur, (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon penumpang berada di Bandara Halim Perdanakusma, Jakarta Timur, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Penerangan (Kapen) Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Mayor Rizwar, mengatakan, hingga hari kelima sudah ada lebih dari lima ratus orang yang divaksinasi. Ratusan orang pengguna jasa Bandara Halim itu, kata dia, divaksin melalui program serbuan vaksinasi.

"Memasuki hari kelima, lebih dari lima ratus orang telah divaksin," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (7/7).

Baca Juga

Rencananya, vaksinasi yang dimulai sejak 3 Juli lalu, akan digelar hingga 20 Juli mendatang. Berdasarkan informasi, kegiatan itu berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB di Klinik GMH lantai 2 Kantor Bandara Halim Perdanakusuma. Lebih lanjut, kegiatan yang dilakukan di bandara itu, disebut tetap menerapkan protokol kesehatan 5M.

Sebelumnya, Danlanud Halim Perdanakusuma, Marsma Bambang Gunarto, menegaskan, vaksinasi yang dilakukan tersebut, digelar dalam rangka mendukung program pemerintah untuk melakukan vaksinasi di bandara-bandara.

Termasuk, pelabuhan yang diperuntukkan sebagai pintu masuk negara. Namun demikian, khusus vaksinasi di Halim ini, diperuntukkan bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan. 

“Di samping Lanud Halim Perdanakusuma, unsur lain yang turut terlibat pada kegiatan ini, yaitu Angkasa Pura 2, Bandara Halim P, KKP Kelas I Wilayah Kerja Halim P, kemudian tenaga kesehatan dari RSAU dr Esnawan Antariksa, Klinik GMH, serta didukung staf dari maskapai Citilink dan Batik Air,” jelas Bambang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement