REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat diajak lebih giat berdoa di tahun penuh duka karena banyaknya korban meninggal dunia akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Fuad Nasar.
Fuad mengatakan, korban meninggal dunia akibat penyebaran Covid-19 di Indonesia semakin memburuk. Menurut data dari Satgas Penanganan Covid-19, jumlah korban meninggal dunia di Indonesia telah menyentuh angka 1.040 jiwa pada Rabu (7/7).
"Indonesia berduka dengan banyaknya saudara-saudara kita yang meninggal akibat Covid-19. Tahun 2020-2021 merupakan tahun duka cita bagi kita semua," kata Fuad melalui pesan tertulis kepada Republika, Rabu (7/7).
Ia berpendapat, ledakan kasus positif Covid-19 lebih berbahaya dibandingkan bom atom dan senjata nuklir. Hal ini berkaca dari banyaknya korban meninggal dunia, baik korban meninggal di Indonesia maupun di seluruh dunia.
"Para dokter dan tenaga kesehatan, ulama, guru, pegawai, pejabat publik, pemuda, orang tua dan juga anak-anak yang meninggal sudah sedemikian banyak akibat virus (Covid-19) tersebut," ujarnya.
Fuad mengajak masyarakat untuk mendoakan para korban yang berpulang dengan khusnul khatimah. Agar para korban Covid-19 mendapat ampunan Allah SWT dan telah lepas dari musibah dunia.
"Mari terus berikhtiar dan tetap berdoa. Semoga kita diberi kesehatan dan petunjuk-Nya dalam melanjutkan kehidupan. Semoga yang sehat tetap terlindungi dengan pertolongan Allah," kata Fuad.