REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India berharap menerima tiga hingga empat juta dosis suntikan Pfizer dan Moderna COVID-19 melalui fasilitas berbagi vaksin global COVAX pada Agustus. Pasalnya, India mencoba memperluas inokulasi untuk mencegah lonjakan infeksi lainnya.
COVAX, yang dipimpin oleh aliansi vaksin GAVI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dapat mengirimkan vaksin buatan AS ke India pada awal bulan ini. "Ini donasi melalui COVAX," kata salah satu sumber yang mengetahui diskusi tersebut kepada Reuters, Rabu (7/7).
Kedua sumber yang berbicara kepada Reuters menolak disebutkan namanya karena diskusi bersifat pribadi. Pfizer dan Moderna tidak segera membalas surat elektronik dari Reuters yang meminta komentar.
GAVI dan Kementerian Luar Negeri India juga tidak menjawab pertanyaan. India adalah produsen vaksin terbesar di dunia secara keseluruhan. Negara itu menyumbangkan atau menjual lebih dari 66 juta dosis suntikan COVID-19 sebelum peningkatan infeksi dalam negeri memaksanya mengalihkan semua hasil produksi domestik untuk menyuntik rakyatnya sendiri mulai April.
India sejauh ini telah memberikan 358,1 juta dosis vaksin, terbanyak di dunia setelah China, memberikan sedikitnya satu dosis kepada 31 persen dari perkiraan populasi orang dewasa yang berjumlah 944 juta jiwa. India terutama bergantung pada versi berlisensi dari vaksin AstraZeneca.
Para ahli mengatakan, India perlu memberikan 10 juta dosis sehari untuk mencapai tujuannya mengimunisasi semua orang dewasa pada Desember. Saat ini, vaksin diberikan sekitar 4 juta dosis sehari dalam seminggu hingga 2 Juli.
Selain Moderna dan Pfizer, India juga telah mendekati Johnson & Johnson untuk mendapat pasokan vaksin. J&J telah menandatangani perjanjian manufaktur dengan Biological E. Ltd India meskipun produksi belum dimulai. Seorang juru bicara J&J di India mengatakan perusahaan itu sedang mencari cara untuk mempercepat pasokan vaksin ke negara itu.
"Kami sedang menjajaki cara terbaik untuk mempercepat kemampuan kami dalam mengirimkan vaksin kami kepada masyarakat India melalui jaringan pasokan vaksin COVID-19 global kami, termasuk kemitraan kami dengan Biological E. Limited," kata juru bicara itu kepada Reuters melalui surat elektronik.