Rabu 07 Jul 2021 19:48 WIB

Banda Aceh Batasi Aktivitas Warga Hingga Sore

Aktivitas warga di Banda Aceh dibatasi hingga pukl 17.00

Tim Satgas penanganan COVID-19 Kota Banda Aceh mengangkat perangkat razia protokol kesehatan (prokes) saat melakukan razia di Banda Aceh, Aceh, Senin (5/7/2021). Pemerintah Provisi Aceh telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro sejak 22 Juni hingga 5 Juli 2021 sebagai upaya percepatan pengendalian penyebaran COVID-19 di Aceh.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Tim Satgas penanganan COVID-19 Kota Banda Aceh mengangkat perangkat razia protokol kesehatan (prokes) saat melakukan razia di Banda Aceh, Aceh, Senin (5/7/2021). Pemerintah Provisi Aceh telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro sejak 22 Juni hingga 5 Juli 2021 sebagai upaya percepatan pengendalian penyebaran COVID-19 di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Pemerintah Kota Banda Aceh menyatakan bakal membatasi aktivitas warga sampai pukul 17.00 WIB selama pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.  

"Mungkin ini sangat tidak menyenangkan bagi kita semua, segala aktivitas hanya bisa sampai dengan pukul lima (17.00 WIB, red.) sore, maka kami pun harus melakukan hal ini demi keselamatan bersama," kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, di Banda Aceh, Rabu (7/7).

Baca Juga

Pemerintah Banda Aceh baru mendapatkan instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memperketat penerapan PPKM Mikro mulai 6-20 Juli 2021.

Pihaknya terus melakukan penanganan Covid-19, di mana sebelumnya dalam pemberlakuan PPKM Mikro hanya mengharuskan operasional kegiatan usaha sampai dengan pukul 22.00 WIB.

Pemerintah Banda Aceh akan melihat kembali kebijakan yang baru berupa instruksi Mendagri terhadap ibu kota provinsi yang ada di Sumatera, terkait penanganan Covid-19.

"Termasuk Banda Aceh harus lebih diperketat lagi dalam rangka kita menurunkan atau tidak terjadi lagi kenaikan Covid-19 di daerah kita ini," ujarnya.

Aminullah mengkhawatirkan terjadi lagi keramaian menjelang Idul Adha, sehingga selama 6-20 Juli 2021 Mendagri mengeluarkan instruksi baru untuk diterapkan di Banda Aceh.

"Kita imbau dan meminta untuk dipatuhi instruksi Mendagri itu. Karena bagaimanapun ini agar kita bisa keluar dari Covid-19, dan dapat beraktivitas kembali seperti biasanya," kata Aminullah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement