Kamis 08 Jul 2021 09:05 WIB

Dua Siswa Cahaya Rancamaya Ukir Prestasi Internasional

I2CYMS diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association dan UIN Bandung.

Siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, Muhammad Darrel Azmi Tauhid (XII-IPA) saat presentasi secara online di hadapan para juri pada ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientist (I2CYMS) 2021 pada 4 Juli 2021.
Foto: dokpri
Siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, Muhammad Darrel Azmi Tauhid (XII-IPA) saat presentasi secara online di hadapan para juri pada ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientist (I2CYMS) 2021 pada 4 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dua siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School, Muhammad Darrel Azmi Tauhid (XII-IPA) dan Muhammad Ilham Alfarisi (IX) meraih prestasi membanggakan di tingkat internasional. Keduanya berhasil mengukir prestasi di bidang masing-masing yaitu Fisika dan Matematika.

Darrel berhasil meraih Medali Emas di ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientist (I2CYMS) 2021 pada 4 Juli 2021. Torehan ini didapatkan dari penelitian untuk kategori Fisika dengan judul "Synthesis of Carbon Nanodots Using Anthocianin Pigmen and Its Application as Light Emitting Polymer." Sedangkan Ilham sukses mendapatkan medali perunggu dalam The 25th Junior Balkan Mathematical Olympiad (JBMO 2021) yang diselenggarakan pada 1 Juli 2021.

Penelitian yang dikerjakan oleh Darrel mengenai pemanfaatan pigmen antosianin yang bersumber dari kulit manggis yang disintesis menjadi karbon nanopartikel (carbon nanodots). Carbon nanodots atau c-dots yang memiliki sifat fotoluminesensi ini kemudian diaplikasikan pada polymer (polymer berpendar) agar bisa diaplikasikan pada perangkat display ke depannya (OLED atau organic LED). 

Objek yang dimanfaatkan dalam penelitian bersifat organik sehingga menghasilkan polymer berpendar yang ramah lingkungan dan low-cost. Penelitian ini dikembangkan oleh Darrel di klub sains Cahaya Rancamaya IBS dalam dua tahun terakhir ini dengan bimbingan dari guru Fisika. Berbekal penelitian yang cukup matang karya ilmiah ini diikutsertakan dalam I2CYMS. Alhasil, penghargaan Medali Emas diraih oleh Darrel yang bertanding di tingkat sekolah menengah. 

Sementara itu, Ilham bertanding dalam mata pelajaran favoritnya yaitu Matematika. Ia harus memecahkan empat soal hitung-hitungan dalam bentuk esai yang harus diselesaikan dalam kurun waktu terbatas sebelum dikirim dan dinilai oleh juri. Pada akhirnya, esai yang dikerjakan oleh Ilham membuatnya dianugrahi medali perunggu pada ajang kali ini.

"Keduanya sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada sekolah atas bimbingannya dalam mempersiapkan perlobaan ini. Mereka juga berpesan kepada teman-teman yang lain untuk tetap semangat berkarya dalam pandemi dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru," kata Direktur Pendidikan Rancamaya Boarding School, Ari Rosadi, dalam siaran pers, Kamis (8/7).

I2CYMS diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association dan Universitas Islam Negeri Gunung Jati (UIN) Bandung. Ajang ini merupakan salah satu kompetisi karya ilmiah terbasar di Indonesia yang ditujukan untuk mencari murid-murid berbakat di bidang sains dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga universitas dari 15 negara diantaranya Indonesia, Turki, Irak, Yaman, Qatar, Maroko, Malaysia.

Sedangkan JBMO 2021 diselenggarakan oleh The Mathematical Society of the Republic of Moldova yang diikuti oleh 128 peserta dari 22 negara. Beberapa negara yang berpartisipasi antara lain Prancis, Serbia, Arab Saudi, Filipina, Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement