Kamis 08 Jul 2021 10:58 WIB

Mahasiswa UMM Raih Juara Lomba Video Pembelajaran Nasional

Mahasiswa UMM Intan Tristani meraih juara lewat tema Wawancara dan Lingkungan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Intan Tristanti berhasil meraih juara satu lomba video pembelajaran tingkat nasional. 
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Intan Tristanti berhasil meraih juara satu lomba video pembelajaran tingkat nasional. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Intan Tristanti berhasil meraih juara satu lomba video pembelajaran tingkat nasional. Kompetisi tersebut diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang diselenggarakan sejak Mei hingga Juni 2021.

Sebelum memutuskan untuk mengikuti lomba, Intan sempat mengalami dilema mengingat agenda tersebut. Sebab, ini merupakan kesempatan pertama baginya mengikuti kompetisi tersebut. Ia merasa tidak percaya diri dengan video yang akan dibuat. 

Namun berkat dukungan berbagai pihak, ia akhirnya memberanikan diri dan nekat untuk bersaing dengan peserta lainnya. Hingga akhirnya ia berhasil dan menyabet juara dengan bangga. 

Mahasiswa kelahiran Blitar ini menjelaskan, tema yang ia angkat dalam videonya terkait wawancara dan lingkungan. Pada video itu, ia menerangkan bagaimana melakukan wawancara yang baik dan benar. Tidak hanya sekadar wawancara, tapi juga cara berkomunikasi dengan masyarakat sosial lain.

"Terutama mereka yang berada di lingkup lingkungan terdekat. Saya juga menjelaskan materi terkait hubungan antara manusia dan lingkungan karena tidak jarang kita melupakan hal itu,” ucapnya.

Selain itu, dia juga mencantumkan hasil pembelajaran peserta didik. Hal ini tidak lepas dari syarat kelengkapan video yang harus dipenuhi oleh para peserta. Pencantuman hasil pembelajaran peserta didik ini juga menjadi salah satu faktor kemenangan yang akhirnya Intan peroleh. 

Sejauh yang dia tahu, ada beberapa peserta yang mungkin tidak sempat menyertakan persyaratan tersebut sehingga mengurangi nilai. "Alhamdulillah sudah saya cantumkan di video yang saya kirimkan,” ungkapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Rabu (7/7).

Setelah meraih juara, ia berharap proses pembelajaran daring bisa lebih kreatif dan inovatif. Salah satunya bisa menggunakan video pembelajaran yang edukatif. Dalam hal ini termasuk dengan tugas yang berbentuk praktek agar mampu menggali potensi yang dimiliki oleh tiap siswa.

Intan juga berharap agar para calon guru baru untuk tidak mudah menyerah dan lelah dalam mempelajarj hal baru. Selalu percaya pada kemampuan diri sendiri. Hal itu tidak lepas dari peran guru yang nantinya dituntut serba bisa dalam mendidik calon penerus bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement