REPUBLIKA.CO.ID, HERZBERG AM HARZ –- Para arkeolog menemukan pahatan tulang berusia 51 ribu tahun di gua pegunungan Jerman. Patahan tulang ini mengungkapkan seni Neanderthal.
Neanderthal sering digambarkan sebagai kerabat Homo Sapiens yang kasar dan primitif serta tidak memiliki budaya yang canggih. Namun, temuan arkeologis ini membantah semua itu.
Para ilmuan menggali temuan di Einhornhöhle atau Gua Unicorn Pegunungan Harz. Tulang sepanjang 2,2 inci ditemukan yang diidentifikasi sebagai phalanx atau tulang jari kaki rusa raksasa dan radiokarbon. Yang paling disoroti adalah cara tulang tersebut dimodifikasi. Terlihat di permukaannya, terukir serangkaian garis yang menciptakan pola seperti chevron.
Potongan tulang tersebut bersih dan seragam. Ini membuat para ilmuwan menyimpulkan tulang dibuat disengaja dan simbolis. Penemuan ini mereka publikasikan di Nature Ecology & Evolution.
Analisis mikroskopis phalanx menunjukkan garis-garis terukir cukup dalam yang berarti tulang direbus dulu sebelum diukir agar bisa melunakkan permukaannya. Kala itu, rusa raksasa tidak terlalu umum ada di daerah tersebut. Semua bukti menunjukkan seni phalanx memiliki beberapa makna penting dan dilakukan dengan cermat.
“Kami yakin ini pasti disengaja dan mungkin memiliki makna simbolis. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah makna atau fungsi yang tepat dari simbolisme. Ini masih sulit dijawab,” kata Arkeolog Kantor Warisan Negara Bagian Lower Saxony sekaligus pemimpin penelitian Dirk Leder.
Meskipun kemungkinan besar tulang itu memang karya Neanderthal, para ilmuwan tidak dapat mengesampingkan itu mungkin dilakukan oleh Homo Sapiens. Pernak-pernik simbolis yang ditemukan dan karya seni kecil adalah artefak yang biasanya dikaitkan dengan manusia purba. Akan tetapi, usia phalanx yang diukir 51 ribu tahun, mendahului bukti paling awal untuk manusia di sekitar daerah itu.
Dilansir Popular Science, makalah ini menyimpulkan penulisan independen Neanderthal untuk tulang yang diukir adalah skenario yang paling masuk akal. Ini memberi gagasan bahwa Neanderthal mungkin telah mengembangkan perilaku simbolis secara independen dari Homo sapiens, sebuah teori yang kontroversial di lapangan.
Namun, bukti menunjukkan Neanderthal mengambil bagian dalam banyak kegiatan lain yang bermakna, seperti mengubur orang meninggal dan menghias diri dengan bulu burung.