Kamis 08 Jul 2021 11:44 WIB

SIM Card Aktif 345,3 Juta Pengguna, Melebihi Jumlah Penduduk

Data terakhir pengguna (user) internet Indonesia saat ini tidak kurang 202,6 juta.

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Kartu SIM (Ilustrasi)
Foto: IST
Kartu SIM (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dirjen Penyelengaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad M Ramli mengungkap data kartu SIM (SIM card) aktif di Indonesia saat ini sekitar 345,3 juta. Jumlah itu, kata Ramli, melebihi jumlah penduduk Indonesia yang 274,9 juta jiwa.

"Data terakhir dari we are social dan kita compare dengan data data yang ada,  itu terkoneksi SIM card aktif itu sekitar 345,3 juta. Jadi ini melebihi jumlah penduduk, memang karena kita tahu bahwa seseorang bisa memiliki lebih dari satu nomor," kata Ramli dalam Webinar Kominfo bertajuk 'Dukung Peredaran Kartu Perdana dalam Keadaan Tidak Aktif', Kamis (8/7)

Sementara, data terakhir pengguna (user) internet Indonesia saat ini tidak kurang dari 202,6 juta, atau 73,7 persen dari populasi. Menurut Ramli, karena cukup besarnya pengguna internet di Indonesia, yang membuat adaptasi teknologi digital di masa pandemi Covid-19 lebih lancar.

Sebab, pandemi Covid-19 memaksa beragam aktivitas yang semula dilakukan tatap muka diubah ke daring. "Bayangkan kalau internet user kita misalnya hanya di bawah 25 persen atau di bawah 50 persen, maka kontak fisik itu otomatis akan terjadi sangat intens, tapi degann internet user kita 73,7 persen, maka belajar daring, layanan kesehatan daring itu bisa berlangsung demikian baik," ungkap Ramli.

"Karenanya, angka 73,7 persen pengguna internet nasional ini atau 202,6 juta pada saat pandemi ini itu sangat menolong ketika memasuki pandemi ini," katanya lagi.

Untuk itu, Ramli menilai perlunya mengukur secara luas pengguna internet di Indonesia, dengan tidak mematok usia minimal 12 tahun. Sebab, tidak bisa lagi mengukur pengguna internet di atas 12-15 tahun di era pandemi Covid-19.

"Sekarang lima tahun ke atas juga sudah menggunakan internet, karena mereka rata rata sudah home schooling dari rumah masing masing," ungkapnya.

Selain itu, dari pengguna internet 202,6 juta ini juga, sekitar 195,3 juta orang mengakses internet melalui smartphone. Sementara, pengguna telekomunikasi menggunakan perangkat non-smartphone itu tinggal hanya 16,0 persen saja.

"Artinya menggunakan jaringan seluler ada juga yg gunakan Wi-Fi di rumah rumah, tapi rata-rata banyak yang menggunakan Wi-Fi di rumah itu juga pengguna smartphone. Kalau yang non-smartphone artinya hanya bisa SMS dan voice saja. itu sudah makin kecil," katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement