REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gates Foundation ternyata memiliki rencana cadangan jikalau dua pendiri tidak dapat bekerja sama setelah perceraian mereka. Kesepakatan itu memberi keduanya waktu dua tahun sampai Melinda dapat mengundurkan diri dari organisasi.
Berdasarkan perjanjian itu, Melinda juga akan menerima sumber daya pribadi dari mantan suaminya untuk kegiatan amalnya sendiri. Melinda mengatakan dia sangat bangga dengan apa yang telah dicapai yayasan tersebut.
"Saya sangat percaya pada misi yayasan dan tetap berkomitmen penuh sebagai ketua bersama untuk pekerjaannya." kata Melinda, dilansir di BBC, Kamis (8/7).
Kesepakatan itu muncul setelah tanda tanya muncul tentang masa depan yayasan ketika pasangan itu mengumumkan bahwa mereka bercerai setelah 27 tahun menikah pada Mei. Kedua miliarder ini menjalankan yayasan amal, yang telah bekerja pada inisiatif seperti memerangi penyakit menular dan mendorong vaksinasi untuk anak-anak.
Melinda akan tetap menjabat sebagai wali selama masa percobaan, meskipun diumumkan dalam sebuah posting blog pada hari Rabu bahwa yayasan akan merekrut wali baru untuk mengawasi pekerjaannya.
Kepala eksekutif Gates Foundation, Mark Suzman mengatakan kandidat yang berhasil akan diumumkan pada Januari tahun depan. Dia menambahkan bahwa setiap dana yang diterima oleh Melinda dalam hal pengunduran dirinya akan sepenuhnya terpisah dari dana abadi yayasan, yang tidak akan terpengaruh.
Pengumuman ini juga mengikuti keputusan baru-baru ini dari investor miliarder Warren Buffett untuk mundur dari dewan yayasan. Dia sebelumnya mengatakan partisipasi fisiknya sama sekali tidak diperlukan agar yayasan dapat mencapai tujuannya.
Buffett adalah salah satu pendiri Giving Pledge, bersama dengan Bill dan Melinda Gates, yang merupakan kampanye yang mendorong filantropi miliarder. Dalam sebuah catatan kepada staf Gates Foundation pada hari Selasa (6/7), diumumkan bahwa pasangan itu akan menyumbangkan 15 miliar dolar AS dari kekayaan pribadi mereka ke yayasan.
Namun, baik Bill dan Melinda, memiliki dana amal lainnya, masing-masing berfokus pada perempuan dan energi hijau.
Ikuti Whatsapp Channel Republika