Kamis 08 Jul 2021 14:26 WIB

Partai Koalisi Terbesar Malaysia Desak PM Muhyiddin Mundur

PM Muhyiddin dinilai gagal mengatasi pandemi Covid-19 di Malaysia

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin
Foto: Antara/Agus Setiawan
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Partai politik terbesar Malaysia dan sekutu-sekutu penting koalisi penguasa menarik dukungan dari Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Mereka mendesak Muhyiddin mundur karena gagal mengatasi pandemi Covid-19.

Keputusan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO atau PERKEMBAR) menarik dukungannya diambil beberapa jam usai Muhyiddin menunjuk anggota senior partai tersebut sebagai deputi perdana menteri, sebagai salah satu cara untuk meredakan perselisihan yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.

Baca Juga

Sejumlah anggota-anggota parlemen dari UMNO tidak puas hanya dijadikan orang nomor dua. Belum diketahui apakah ditariknya dukungan UMNO akan menurunkan Muhyiddin. Sebab, saat ini parlemen masih dalam masa reses dan Malaysia juga sedang dalam keadaan darurat nasional untuk mengatakan pandemi Covid-19. Menteri-menteri UMNO yang menduduki jabatan penting di pemerintahan seperti menteri kesehatan, pertahanan dan luar negeri belum mengatakan akan mundur.

Pada Kamis (8/7), kantor perdana menteri juga belum menanggapi permintaan komentar.

Dalam pernyataannya Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan keputusan menarik dukungan dari Muhyiddin didorong kegagalan pemerintah dalam mengatasi pandemi dengan efektif, untuk memastikan stabilitas ekonomi dan politik dan meraih kepercayaan rakyat.

Zahid menambahkan Muhyiddin harus segera menunjuk perdana menteri sementara yang fokus mengatasi pandemi. Ia juga mendesak agar pemilihan umum segera digelar ketika kekebalan kelompok (herd immunity) sudah tercapai.

Pemilihan umum tidak dijadwalkan sebelum 2023. Tapi pada awal tahun ini Muhyiddin mengatakan akan segera menggelar pemungutan suara saat sudah aman menggelarnya di tengah pandemi.

Partai-partai yang mendukung Muhyiddin sedikit lebih banyak di parlemen. UMNO mengisi 38 dari 113 kursi parlemen. Sementara partai perdana menteri yakni Bersatu menduduki 31 kursi.

Sidang khusus parlemen dijadwalkan digelar menjelang berakhirnya keadaan darurat nasional pada 1 Agustus mendatang. Malaysia sudah memberlakukan karantina nasional sejak bulan Juni saat kasus infeksi positif Covid-19 mulai merangkak naik. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement