REPUBLIKA.CO.ID, VLADIVOSTOK – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Kamis (8/7) mengatakan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan merupakan pengakuan de facto atas kegagalan misi mereka. Dia juga menekankan ancaman serangan teroris di Afghanistan semakin meningkat seiring dengan penarikan pasukan AS dari negara tersebut.
"Amerika Serikat tidak hanya menarik pasukannya dari Afghanistan, dengan melakukan itu, mereka mengakui kegagalan misinya," kata Lavrov yang berbicara kepada mahasiswa di Far Eastern Federal University.
"Masalah utamanya adalah meningkatnya ancaman serangan teroris. Taliban bertindak lebih agresif," ujarnya dilansir Sputnik News.
Lavrov menambahkan penolakan Kabul untuk membentuk pemerintahan transisi sesuai dengan kesepakatan yang dicapai di tengah penarikan pasukan AS mempromosikan solusi agresif untuk konflik tersebut. Ketika ditanya apakah Rusia akan mengirim pasukan ke Afghanistan di tengah penarikan pasukan AS dari negara itu, Lavrov mengatakan jawabannya sudah jelas.
"Apakah kami akan mengirim pasukan kami ke Afghanistan? Saya yakin jawabannya sudah jelas," kata Lavrov secara retoris.
Lavrov membahas pertimbangan tentang kemungkinan serangan terhadap negara-negara tetangga, seperti Tajikistan. Dia menyatakan bahwa Collective Security Treaty Organization (CSTO) akan segera mempertimbangkan setiap serangan terhadap Tajikistan dari wilayah Afghanistan.
Seiring dengan serangan Taliban di bagian utara Afghanistan, pasukan pemerintah Afghanistan baru-baru ini berangkat ke wilayah Tajikistan. Lavrov menyebut kehadiran ISIS meningkatkan di bagian utara Afghanistan, dekat perbatasan dengan sekutu Rusia.
"Jika ada serangan ke Tajikistan, ini akan segera dipertimbangkan oleh CSTO. Perwakilan CSTO telah mengunjungi perbatasan Tajik-Afghanistan," kata Lavrov.
Sebelumnya, AS mengumumkan mereka telah menarik 90 persen pasukannya dari Afghanistan. Penarikan pasukan rencananya akan diselesaikan pada akhir Agustus.
Pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban belum lama ini terlibat pertempuran. Taliban belum lama ini merebut wilayah penting di daerah pedesaan dan melancarkan serangan terhadap kota-kota besar.