Kamis 08 Jul 2021 19:18 WIB

Ratusan Sopir Angkot di Malang Ikut Vaksinasi Covid-19

Sekitar 100 sopir angkutan kota (angkot) di Malang mengikuti vaksinasi Covid-19

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Christiyaningsih
Sekitar 100 sopir angkutan kota (angkot) di Malang mengikuti vaksinasi Covid-19. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Sekitar 100 sopir angkutan kota (angkot) di Malang mengikuti vaksinasi Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 100 sopir angkutan kota (angkot) mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang, Kamis (8/7). Selain sopir angkot, kegiatan ini juga menjaring 100 orang keluarga besar Kejari dan warga sekitar.

Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi yang bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-61 serta Hari Ulang Tahun Adhyaksa Dharmakarini ke-21. Kegiatan ini termasuk wujud kolaborasi bersama antara Kejari Kota Malang dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Baca Juga

"Terutama dalam upaya percepatan vaksinasi," kata Sutiaji saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kejari Kota Malang, Kamis (8/7).

Kota Malang harus menghabiskan 21 ribu vaksin Covid-19 per harinya. Sebab itu, kegiatan yang diselenggarakan Kejari Kota Malang termasuk salah satu cara percepatan vaksinasi.

Sutiaji berharap,500 ribu sampai 600 ribuan warga Kota Malang bisa mendapatkan vaksin hingga akhir September. "Dengan jumlah perkiraan 70 persen dari jumlah penduduk di Kota Malang," ucapnya.

Program vaksinasi pada dasarnya bentuk kepedulian atas nama kemanusiaan demi keselamatan bersama. Hal ini karena pandemi Covid-19 bukan urusan Pemerintah Kota semata, tapi kemanusiaan. Karena itu, penumbuhan nilai-nilai kemanusiaan menjadi sebuah kebutuhan saat ini.

Pada kesempatan yang sama, Sutiaji berpesan kepada masyarakat yang telah divaksin untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, vaksin yang sesungguhnya itu tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Apalagi saat ini tingkat prokes di Kota Malang masih sangat rendah.

Manfaat vaksin Covid-19 sebenarnya untuk mengurangi risiko terpapar virus dan mengurangi risiko kematian ketika seseorang terpapar Covid-19. Cara ini diharapkan mampu meminimalisasi jumlah kematian dan penyebaran Covid-19.

"Jadi setelah vaksin ini bukan berarti kita berkeliaran tanpa menerapkan pakai protokol kesehatan. Terus berdisiplin, jaga diri sendiri, jaga keluarga, jaga masyarakat," ungkap pria berkacamata ini.

Kepala Kejari Kota Malang, Andi Darmawangsa, menyampaikan pelaksanaan vaksinasi ini sesuai dengan instruksi Jaksa Agung Republik Indonesia. Jaksa harus ikut serta mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam penanggulangan Covid-19. Andi berharap pelaksanaan vaksinasi dapat mempunyai nilai kemanusiaan di Kota Malang ke depannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement