REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA –Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad pernah memanggil orang yang meninggal dunia dengan menyebut nama-nama mereka. Kemudian, salah satu sahabat nabi terdekatnya menanyakan kepada beliau tentang alasan berbicara dengan mayat-mayat tersebut.
Dalam buku berjudul “Rahasia Ruh & Kematian” karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang ditahkik Syekh M. Ayyub al-Ishlahi dijelaskan, dua kitab shahih meriwayatkan sebuah hadits Rasulullah Saw melalui beberapa jalur berbeda, bahwa Rasulullah Saw memerintahkan agar mayat-mayat musuh yang terbunuh di perang Badar dimasukkan ke dalam sebuah liang.
Setelah itu, Rasulullah Saw berdiri di dekat mayat-mayat itu dan kemudian memanggil mereka dengan menyebutkan nama-nama mereka,
“Wahai Fulan bin Fulan, wahai Fulan bin Fulan. Apakah kalian telah menamukan apa yang Tuhan kalian janjikan kepada kalian sebagai kebenaran? Sesungguhnya aku telah menemukan apa yang Tuhanku janjikan kepadaku sebagai kebenaran.”
Saat itu, sahabat Umar bin Khattab bertanya kepada Rasulullah Saw,
“Wahai Rasulullah, mengapa engkau berbicara dengan orang-orang yang sudah menjadi bangkai?”
Rasulullah Saw menjawab,
“Demi Dzat yang telah mengutusku dengan kebenaran, tidaklah kalian lebih mendengar apa yang kukatakan daripada mereka. Hanya saja mereka tidak mampu menjawab.” (HR. al-Bukhari dan Muslim.”
Telah diriwayatkan pula dari Rasulullah Saw, “Bahwa mayat dapat mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ketika mereka pulang.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).