REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebagai koordinator sekaligus operator pengelolaan zakat nasional, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Kurban Nasional untuk mensinergikan dan mengoptimalkan program Kurban Online BAZNAS tahun 2021.
Rapat Koordinasi Kurban Nasional ini merupakan instrumen pemberdayaan dan menyejahterakan umat dengan memanfaatkan momentum Idhul Adha.
Acara yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (8/7) dibuka oleh Ketua BAZNAS RI Prof, Dr, KH Noor Achmad MA., dan dihadiri oleh seluruh Pimpinan BAZNAS RI juga perwakilan BAZNAS Provinsi/ Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Dalam rakor ini, para peserta memperoleh sejumlah materi terkait Kurban Online BAZNAS yang disampaikan oleh pimpinan BAZNAS RI, jajaran direksi, kepala lembaga program dan panitia kurban.
Materi yang diberikan meliputi; Kebijakan Umum Pengumpulan; Kebijakan Pendistribusian Kurban Online BAZNAS 2021; Strategi Fundraising Kurban;
Layanan Kurban Online BAZNAS;
Tata Laksana Kurban di Masa Pandemi dan Pelaporan Kurban Nasional.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI Prof, Dr, KH Noor Achmad MA, menjelaskan Rapat Koordinasi Kurban Nasional ini bertujuan untuk menyiapkan pelaksanaan kurban yang dijalankan BAZNAS dengan menerapkan protokol kesehatan dalam suasana pandemi dan mensinergikan kebijakan serta pendistribusian Kurban Online BAZNAS 2021 se-Indonesia.
"BAZNAS harus mampu tampil menjadi pilihan utama dalam menunaikan ibadah kuban serta menjadi lembaga yang mampu menyalurkan hewan kurban yang aman syar’i, aman regulasi dan aman NKRI," ujar Prof Noor.
Prof Noor Menjelaskan, `Kurban Online BAZNAS` pada Hari Raya Idul Adha tahun ini untuk memberi kemudahan masyarakat dalam menunaikan kurbannya. Masyarakat dapat menunaikan ibadah kurban dengan mudah dan nyaman tanpa harus keluar rumah. Hanya dengan menggunakan telepon genggam atau perangkat komputer, masyarakat sudah bisa berkurban dan menjalankan protokol kesehatan.
"Adapun proses pendistribusian nanti kita akan pastikan tepat sasaran, bisa menjangkau pelosok Indonesia, dengan inovasi produk kurban yang diolah menjadi makanan kalengan dengan rentang waktu distribusi juga lebih lama," katanya.
Pada 2021, Prof Noor mengatakan, BAZNAS memulai pengembangan baru dalam program Kurban Online BAZNAS yang diwujudkan dengan daging kurban olahan kemasan kornet dan rendang. Kurban kaleng ini memudahkan mudhohi dalam proses pendistribusian daging kurban, karena tahan lama dan dapat memberikan manfaat lebih luas.
Dalam hal ini, Prof Noor juga mengatakan akan melakukan perbaikan sarana dan prasarana BAZNAS Provinsi/ Kabupaten/Kota se-Indonesia agar pelaksanaan Kurban Online BAZNAS 2021 dapat merata serta mengikuti perkembangan teknologi informasi yang ada.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Rizaludin Kurniawan mengatakan, Kurban Online BAZNAS merupakan lifestyle kurban secara online dengan aman mengikuti protokol kesehatan covid-19 mulai dari transaksi pembayaran, pemotongan, pendistribusian hingga pelaporan dan merujuk kepada Fatwa MUI No. 36 tahun 2020 tentang Sholat Idul Adha dan penyembelahan hewan kurban saat wabah Covid-19 dan Fatwa MUI No 37 Tahun 2019 tentang Pengawetan dan Pendistribusian daging kurban.
"Tahun 2020 BAZNAS hanya ada 1 harga, maka tahun ini kita tawarkan 3 harga. Jadi ini memudahkan kepada mudhohi untuk memilih harga, tentunya sesuai dengan tuntunan syariah dan ibadah. Harga yang terbaik adalah yang sesuai dengan kurban kita yang terbaik. BAZNAS selalu menyarankan bahwa kurban ini bukan tentang perang harga kurban, tapi semarak beribadah yang terbaik," kata Rizaludin.
Pada pemaparannya, Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan mengatakan, dari tahun ke tahun, Kurban Online BAZNAS selalu meningkat tiap tahunnya. Tercatat proses pendistribusian Kurban Online BAZNAS pada 2020 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yakni sebesar 66 persen dari 2019.
"Balai Ternak BAZNAS yang tersebar di 16 titik kabupaten/kota, telah mempersiapkan hewan ternak berkualitas tinggi untuk dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha. Berbagai pendampingan dan pelatihan yang dilakukan BAZNAS kepada peternak mustahik binaan turut memberi kontribusi dalam peningkatan kualitas ini," kata Saidah.
Ia menjelaskan, Tim Kurban Online BAZNAS akan bermitra dengan berbagai pihak yakni ada 80 mitra penyembelihan diantaranya; 36 mitra BAZNAS daerah, 21 balai ternak BAZNAS dan 23 lembaga/Yayasan.
"Tahun ini kami targetkan Kurban Online ini mencapai setara dengan 4.000 kambing, sementara sebelumnya di tahun 2020 BAZNAS mencapai kurban sebanyak 2775 setara kambing. Tahun ini juga kami akan melakukan pemerataan pendistribusian ke 34 provinsi seluruh Indonesia." kata Saidah.
Kurban Online BAZNAS sebelumnya telah dikembangkan BAZNAS sejak tahun 2016, yang pada awalnya diberi nama Kurban Digital BAZNAS.