Jumat 09 Jul 2021 00:47 WIB

Terpapar Corona, Tiga Orang Guru di Cimahi Meninggal Dunia

Pandemi Covid-19 terus memakan korban jiwa.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Terpapar Corona, Tiga Orang Guru di Cimahi Meninggal Dunia
Terpapar Corona, Tiga Orang Guru di Cimahi Meninggal Dunia

NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM — Pandemi Covid-19 terus memakan korban jiwa. Terbaru, virus ini mengakibatkan tiga orang guru di Kota Cimahi meninggal dunia. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono mengatakan tiga orang guru tersebut terdiri dari 1 orang guru SD dan 2 guru SMP. 

Selain terpapar Covid-19, mereka dikabarkan membawa penyakit bawaan atau komorbid. Kondisi tersebut tentunya mempengaruhi kondisi kesehatannya.

"Guru yanng meninggal ada 3 orang. 1 orang guru SD, dan 2 guru SMP, selama PPKM sepekan kemarin," katanya, pada Kamis, 8 Juli 2021. 

Diakui Harjono, kasus positif yang menginfeksi dunia pendidikan di Kota Cimahi terus mengalami penambahan. Hingga kini ada sekitar 63 orang guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Guru TK/PAUD itu ada 15 orang dan SMP ada 20 orang yang positif Covid-19," ujarnya.

Bukan hanya guru, jumlah siswa yang juga terpapar virus korona pun cukup banyak. Ada sekitar 53 siswa SD, 5 siswa TK/PAUD dan 7 siswa SMP yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Rata-rata semuanya penularannya berasal dari keluarga," ucap Harjono.

Dengan kondisi ini, lanjut Harjono, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang semula dijadwalkan 19 Juli mendatang dipastikan batal digelar. Tahun ajaran baru 2021/2022 kemungkinan masih akan dilaksanakan secara daring.

"Tapi tetap menunggu keputusan pemerintah. Bisa saja di beberapa daerah PPDB diperpanjang akibat kondisi," pungkas Harjono. [*]

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement