Kamis 08 Jul 2021 21:59 WIB

Kinerja Bank BJB Bangkitkan Optimisme Pemulihan Ekonomi

Selama pandemi, platform digital Bank BJB tumbuh agresif

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (bawah) dan Pengamat Ekonomi Aviliani (atas kanan) dalam tampilan screenshot saat diskusi daring bertema ‘Peran Perbankan Mempercepat Pemulihan Ekonomi’ yang diselenggarakan Tempo, Kamis (8/7).
Foto: Istimewa
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi (bawah) dan Pengamat Ekonomi Aviliani (atas kanan) dalam tampilan screenshot saat diskusi daring bertema ‘Peran Perbankan Mempercepat Pemulihan Ekonomi’ yang diselenggarakan Tempo, Kamis (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Performa kinerja keuangan Bank BJB cukup meyakinkan sejumlah pihak terkait harapan pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19. Sebuah anomali, di tengah krisis ekonomi, justru kinerja Bank BJB tumbuh signifikan.

Sejumlah catatan positif kinerja Bank BJB itu terungkap dalam diskusi daring bertema ‘Peran Perbankan Mempercepat Pemulihan Ekonomi’ yang diselenggarakan salah satu media massa ternama, Kamis (8/7). Direktur Utama Yuddy Renaldi menjadi salah satu narasumber dalam acara tersebut.

Tampil pula narasumber lainnya, yakni Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana, Dirut BSI Hery Gunardi, dan pakar ekonomi Aviliani. Dalam diskusi itu, terungkap di tengah permintaan kredit yang terbatas, hingga Mei 2021 penyaluran kredit Bank BJB justru tumbuh 7,3 persen. Angka itu didorong segmen konsumer, UMKM, komersial korporasi dan KPR yang tumbuh positif dengan NPL yang sangat terjaga.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, pandemi Covid-19 mendorong Bank BJB melakukan upgrade dan penyesuaian layanan perbankan digital. Saat ini, kata dia, Bank BJB memiliki platform digital untuk transaksi perbankan, belanja, pengajuan kredit, hingga pembinaan bagi para pelaku UMKM.

‘’Aplikasi bjb Digi dalam kurun waktu enam  bulan saja meningkat signifikan, yakni sebesar 121,2 persen bila dibandingkan dengan Desember 2020,’’ tutur Yuddy. Begitupun dengan ekosistem pembayaran melalui QRIS bank bjb, meningkat secara eksponensial, hingga mencapai 20 kali lipat dibandingkan Desember 2020. Secara otomatis, kondisi itu memicu pertumbuhan fee based income Bank BJB.

Di tengah gencarnya transaksi digital, pihaknya tidak luput memberlakukan cyber security yang mumpuni, untuk menjamin keamanan masyarakat selama bertransaksi. Bahkan, tegas Yuddy, internal Bank BJB telah mengembangkan fraud management system.

Upaya itu, lanjut dia, merupakan upaya Bank BJB dalam memitigasi risiko. Selain itu, Bank BJB tidak henti mengajak nasabah untuk konsisten menjaga kerahasiaan data-data pribadi, seperti password dan PIN.

Kinerja pemulihan ekonomi negeri lainnya, ungkap Yuddy, untuk kedua kalinya Bank BJB dipercaya pemerintah menyalurkan dana stimulus ekonomi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di periode pertama (2020), kata dia, Bank BJB menyalurkan dana PEN dalam kurun waktu dua bulan sebesar Rp 5,3 Triliun. Dana disalurkan seluruhnya pada 18 Oktober 2020. Pada periode kedua di Februari 2021, Bank BJB telah menyalurkan dana senilai Rp 4,3 Triliun. Dana PEN tersebut telah disalurkan seluruhnya pada 2 Juli 2021.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, perbankan harus mampu bertahan menghadapi tantangan. Di tengah upaya survive, tutur dia, perbankan juga diminta tetap berkontribusi untuk ekonomi nasional.  

‘’Kami selaku regulator berharap kondisi perbankan bisa tetap terjaga. Ini tugas berat,’ ujarnya dalam diskusi daring. Dengan upaya itu, lanjut dia, setelah pandemi usai, maka perbankan di Tanah Air bisa langsung tumbuh secara signifikan.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement