REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta orang-orang untuk melihat atau memantau bulan sabit (hilal) bulan Dzulhijjah pada Jumat (9/7) malam.
Dzulhijjah adalah bulan saat ibadah haji berlangsung. Dzulhijjah juga merupakan bulan terakhir dalam urutan kalender Islam. Setelah bulan Dzulhijjah habis, umat Islam memasuki tahun baru Islam dengan diawali bulan Muharram.
Siapa pun yang melihat bulan sabit atau hilal pada Jumat (9/7) setelah Matahari terbenam, maka harus memberi tahu pengadilan terdekat. Dilansir dari laman Arab News, Kamis (8/7).
Tahun ini, Dzulhijjah pertama akan jatuh pada 10 Juli atau 11 Juli tergantung pada penampakan bulan sabit atau hilal. Sementara ibadah haji dimulai pada 8 Dzulhijjah dan berakhir pada 12 Dzulhijjah.
Muslim diwajibkan untuk melakukan haji sekali seumur hidup mereka. Itupun jika mereka sehat dan memiliki kemampuan keuangan untuk melaksanakan ibadah haji.
Sekitar 60 ribu orang dari Kerajaan Arab Saudi akan melaksanakan ibadah haji tahun ini. Karena pandemi virus corona (Covid-19) yang sedang berlangsung, jumlah jamaah haji berkurang secara dramatis dibandingkan biasanya. Biasanya ada 2,5 juta orang yang melaksanakan ibadah haji sebelum pandemi Covid-19.
Sementara itu, di Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Dzulhijjah 1442 Hijriyah. Sidang isbat rencananya dilaksanakan secara daring dan luring pada Sabtu (10/7).
Sumber: https://www.arabnews.com/node/1890856/saudi-arabia