REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barcelona harus menurunkan upah mereka secara drastis agar bisa mempertahankan Lionel Messi, kata ketua La Liga Javier Tebas pada Kamis (8/7). Ia menambahkan, Barcelona tak akan mendapatkan keringanan hukuman ketika sudah menyangkut aturan pengawasan keuangan ketat dari liga.
Pencetak gol terbanyak dan pemain yang paling sering tampil sepanjang sejarah Barca itu mengakhiri 21 tahun hubungannya dengan klub tersebut bulan lalu. Saat ini Messi berstatus bebas transfer setelah klub Katalunya itu tidak dapat menawarkan kontrak baru kepada dia karena kesulitan keuangan.
Presiden Joan Laporta mengatakan bulan lalu bahwa Messi ingin tetap di klub ini namun memberikan kontrak baru kepada dia terganjal aturan Financial Fair Play liga. Laporan media Spanyol menyebutkan bahwa La Liga bisa melonggarkan aturan yang membuat peraih Ballon d'Or enam kali itu tetap bersama Barca, tetapi Tebas mengatakan tak mungkin hal itu terjadi.
"Aturannya adalah seperti apa adanya dan semua orang harus mematuhinya, dari Barcelona sampai (tim divisi dua) Alcorcon," kata dia kepada jaringan Spanyol La Sexta.
Messi yang sudah berusia 34 tahun membantu membimbing Argentina ke final Copa America dan akan bermain menghadapi tuan rumah Brasil pada final Ahad (11/7) pagi WIB. Messi berusaha mewujudkan asa memenangkan trofi besar pertama bersama negaranya.
Namun masa depan klubnya masih perlu diselesaikan ketika musim baru La Liga segera dimulai lagi dalam waktu lima pekan ke depan. Tebas mengatakan satu-satunya cara agar Barca bisa mempertahankan kapten mereka adalah dengan menjual banyak pemainnya. Barcelona baru-baru ini menjual bek kiri Junior Firpo kepada Leeds United dan pemain timnas AS Konrad de la Fuente kepada Olympique de Marseille.
"Jika tak ada pemain yang hengkang, mustahil (memperpanjangnya)," kata Tebas.