REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Tingginya kebutuhan chip untuk perangkat elektronik selama pandemi membuat industri otomotif harus mengalah. Kelangkaan chip atau semikonduktor sempat membuat proses produksi kendaraan sempat terhenti.
Hal itu pun terjadi pada proses produksi Ford. Tapi, dikutip dari Car and Driver pada Kamis (8/7), kini Ford telah berhasil memenuhi kebutuhan chip yang telah lama ditunggu-tunggu.
Dengan begitu, proses produksi Ford pun mulai berjalan kembali. Tadinya, telah terdapat sejumlah produk yang telah diproduksi tapi harus terparkir sementara sembari menunggu kebutuhan chip terpenuhi.
Kendaraan yang sempat mengalami penundaan proses produksi itu merupakan Ford F-series. Kelangkaan chip yang sempat terjadi membuat ribuan Ford F-series yang sudah hampir jadi itu harus terparkir selama beberapa bulan.
Kini, dengan terselesaikanya persoalan kelangkaan chip, Ford F-series itu pun siap untuk memasuki tahapan produksi final. Meskipun, hingga saat ini Ford belum mengungkap dari mana stok chip itu berasal.
Agar kelangkaan chip ini dapat terus diselesaikan, saat ini sejumlah produsen chip terus dikebut agar dapat mengingkatkan kapasitas produksi. Dikutip dari ET CIO, salah satu produsen chip terbesar, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) pun telah menggelontorkan sejumlah modal tambahan demi dapat meningkatkan kapasitas produksi.
Total, TSMC menyiapkan modal tambahan sebesar 6 miliar dolar AS untuk meningkatkan kapasitas produksi pada 2021 dan tahun depan. Dengan begitu, TSMC mampu memenuhi kebutuhan chip secara merata baik untuk industri otomotif dan sejumlah produsen elektronik seperti Apple, Qualcomm dan Nvidia.