Jumat 09 Jul 2021 10:52 WIB

Ogah Tergantung Asing, Erdogan Perkuat Senjata Dalam Negeri

Erdogan mengkritik penjualan senjata AS ke milisi Kurdi YPG.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Mustafa Kamaci/Turkish Presidency via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk menghilangkan ketergantungan negara pada produk pertahanan buatan luar, Kamis (8/7). Turki akan mendorong peningkatan industri pertahanan dalam negeri.

"Kami akan terus meningkatkan investasi kami di industri pertahanan sampai kami benar-benar membebaskan negara kami dari ketergantungan asing,” kata Erdogan pada upacara pembukaan hanggar pemeliharaan untuk pengangkut udara strategis A400M di Ankara.

Baca Juga

Seperti dikutip dari Anadolu Agency, Erdogan mengkritik beberapa negara karena menolak permintaan Turki membeli senjata.  Namun sebaliknya, mereka memberikan pasokan melalui ribuan truk dan penerbangan pesawat dengan kedok perang melawan kelompok teror ISIS.

"Kami bertekad untuk mengatasi semua ketidakadilan dan pelanggaran hukum yang kami hadapi dalam membela tanah air kami dengan mengambil tindakan sendiri," lanjut Erdogan.

Turki telah lama mengecam Amerika Serikat (AS) karena menolak upaya untuk membeli rudal Patriot. Padahal AS memberikan senjata dan pelatihan kepada YPG atau PKK di Suriah, dekat perbatasan Turki.

Washington mengklaim senjata itu dimaksudkan untuk melawan ISIS. Sedangkan Ankara berpendapat bahwa menggunakan satu kelompok teror untuk memerangi yang lain tidak masuk akal."Yang disebut teman kami melakukan segala yang mereka bisa untuk melemahkan kami dalam operasi lintas batas yang kami lakukan untuk memastikan keselamatan warga kami," ujar presiden Turki ini merujuk pada operasi Turki ke daerah perbatasan Suriah dan Irak utara untuk mengejar PKK dan YPG.

Erdogan menekankan bahwa proyek-proyek yang dilaksanakan baru-baru ini oleh pemerintah adalah investasi paling penting untuk masa depan industri pertahanan Turki.  Sejak 2016, Turki telah meluncurkan trio operasi anti-teror yang berhasil melintasi perbatasannya di Suriah utara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement