Jumat 09 Jul 2021 13:05 WIB

Pemerintah Upayakan Ketersediaan Obat dan Oksigen Cukup

Pemerintah mengupayakan ketersediaan obat-obatan cukup selama masa PPKM darurat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Pekerja memindahkan tabung kosong di agen isi ulang oksigen, Jalan A H Nasution, Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (9/7). Pedagang mengaku oksigen isi ulang mulai langka bahkan habis sejak Ahad (4/7) menyusul tidak adanya pasokan dari distributor pasca melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pekerja memindahkan tabung kosong di agen isi ulang oksigen, Jalan A H Nasution, Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (9/7). Pedagang mengaku oksigen isi ulang mulai langka bahkan habis sejak Ahad (4/7) menyusul tidak adanya pasokan dari distributor pasca melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengupayakan ketersediaan obat-obatan cukup selama masa PPKM darurat. Saat ini Kementerian Kesehatan tengah mengupayakan pemenuhan obat di tempat-tempat yang persediaan obatnya kosong.

"Terkait kondisi beberapa tempat  yang memang mengalami kekosongan, Kemenkes sedang bekerja keras untuk segera memenuhi kebutuhan tersebut," ujar Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi saat menyampaikan keterangan pers harian PPKM Darurat, Kamis (8/7).

Dedy mengungkapkan, Pemerintah juga memastikan kemudahan seperti penyediaan mekanisme special access scheme (SAS) yang akan disiapkan segera oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memudahkan akses terhadap obat tersebut.

Di samping itu, Pemerintah mengupayakan ketersediaan oksigen yang kebutuhannya terus meningkat. Dedy menyebut, perkiraan kebutuhan suplai oksigen mencapai 1.700 ton per hari pada 20 Juli 2021 mendatang mengacu angka kasus Covid-19 yang terus bertambah tiap hari.

Dedy melanjutkan, tambahan kasus Covid-19 hari ini yang kembali menyetak rekor tertinggi yakni 38.391 kasus, juga akan menambah kebutuhan konsentrator oksigen sebanyak 4.700.

Karena itu, Koordinator PPKM Darurat yakni Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah minta Kementerian Perindustrian untuk segera merealisasikan ketersediaan oksigen dan menemukan solusi terbaik bagi permasalahan produksi oksigen, iso tank dan tabung oksigen. Kemenperin juga diminta untuk menyiapkan tiga kapal untuk memastikan ketersediaan liquid oksigen, bagi yang dapat dipenuhi melalui pasokan industri lokal maupun dengan cara impor.

Pemerintah juga mendatangkan 7.100 unit konsentrator oksigen dan menyiapkan tujuh unit generator oksigen. Ia mengatakan, berbagai upaya menyediakan obat-obatan dan juga oksigen merupakan ikhtiar untuk menambah tingkat kesembuhan yang saat ini berada di kisaran 82 persen.

"Kami ingatkan tingkat kesembuhan kita pernah ada di atas 90 persen, data dan indikator penanganan Covid lainnya dapat dilihat di @datacovid19id atau linktr.ee/datacovid19id untuk mewujudkan tekad meningkatkan kesembuhan ini," ungkapnya.

Selain itu, Koordinator PPKM Darurat juga meminta Kabareskrim Polri untuk menyelidiki potensi penimbunan obat-obatan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi oknum yang memanfaatkan situasi di tengah kebutuhan obat-obatan.

"Sekali lagi mereka yang menari di atas penderitaan orang banyak adalah musuh bagi masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement