Jumat 09 Jul 2021 15:32 WIB

Sydney Hadapi Karantina Panjang Akibat Lonjakan Covid-19

Perintah ketat untuk tinggal di rumah sejak 26 Juni telah diberlakukan.

Red: Ani Nursalikah
Sydney Hadapi Karantina Panjang Akibat Lonjakan Covid-19. Seorang pria melewati jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, Selasa (29/6). Lebih dari lima juta orang di Sydney dan sekitarnya telah memberlakukan lockdown selama 14 hari untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19.  EPA-EFE/MICK TSIKAS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUTPutra M. Akbar
Foto: AAP
Sydney Hadapi Karantina Panjang Akibat Lonjakan Covid-19. Seorang pria melewati jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, Selasa (29/6). Lebih dari lima juta orang di Sydney dan sekitarnya telah memberlakukan lockdown selama 14 hari untuk mengurangi penyebaran wabah virus Covid-19. EPA-EFE/MICK TSIKAS AUSTRALIA AND NEW ZEALAND OUTPutra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemimpin New South Wales (NSW), Australia pada Jumat (9/7) mengatakan karantina wilayah di Sydney harus diperpanjang hingga melewati 16 Juli, kecuali ada perubahan dramatis dalam jumlah kasus Covid-19.

NSW melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19 terbesar tahun ini. "New South Wales menghadapi tantangan terbesar yang kami hadapi sejak awal pandemi," kata pemimpin NSW Gladys Berejiklian kepada wartawan di Sydney.

Baca Juga

Sebanyak 44 kasus penularan lokal dilaporkan oleh negara bagian itu pada Jumat, melampaui 38 kasus sehari sebelumnya. Sebanyak 29 dari 44 orang tersebut diketahui menghabiskan waktu dengan komunitas mereka saat terinfeksi.

Otoritas juga akan memperketat Sydney mulai Jumat malam dengan membatasi pertemuan publik hanya dihadiri dua orang. Pergerakan warga pun dibatasi hanya sejauh 10 kilometer dari rumah mereka.