Pemkot Surabaya Diminta Sediakan Obat untuk Warga Isoman

Red: Bilal Ramadhan

Pasien COVID-19 berolah raga di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (18/5/2021). Hingga 18 Mei 2021 total pasien yang telah dirawat di RSLI tersebut sebanyak 7.344 orang dengan jumlah total pasien yang telah sembuh sebesar 96,23 persen atau sebanyak 7.026 orang dengan rincian 4.161 laki-laki dan 2.865 perempuan.
Pasien COVID-19 berolah raga di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (18/5/2021). Hingga 18 Mei 2021 total pasien yang telah dirawat di RSLI tersebut sebanyak 7.344 orang dengan jumlah total pasien yang telah sembuh sebesar 96,23 persen atau sebanyak 7.026 orang dengan rincian 4.161 laki-laki dan 2.865 perempuan. | Foto: ANTARA/Moch Asim

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota menyediakan kebutuhan obat-obatan maupun vitamin bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya masing-masing.

"Saya sering dapat telepon dari warga yang isoman kesulitan mendapatkan obat," kata anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto.

Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya perlu menyediakan kebutuhan obat-obatan dan vitamin bagi warga isoman mengingat obat-obatan maupun vitamin tersebut semakin susah didapatkan oleh warga.

Paling tidak, lanjut dia, ketika warga melakukan isoman dan mendapatkan bantuan obat-obatan menunjukkan masih ada sentuhan dari pemerintah. Ini tentunya memberikan support lebih secara psikologis untuk warga.

"Apalagi tren naiknya jumlah penderita Covid-19 ini memang sulit dibendung, tapi dengan upaya bersama mudah-mudahanan pandemi bisa segera berlalu," ujarnya.

Politikus Partai Demokrat ini mengapresiasi Pemkot Surabaya yang sudah membuka Rumah Sakit Lapangan Tembak sebagai upaya pencegahan COVID-19 di hulu sekaligus penanganan di hilir juga menjadi perhatian.

Herlina mengatakan untuk warga yang membutuhkan perawatan atau tidak memungkinkan dirawat di rumah atau isolasi mandiri, maka bisa dirawat di Asrama Haji maupun RS Lapangan Tembak.

"Warga gejala ringan bisa ditampung di RS Lapangan Tembak," katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, bahwa yang akan dirawat di rumah sakit lapangan itu adalah pasien OTG atau gejala ringan, karena khusus yang sudah sesak nafas dan sudah parah akan langsung dirawat di rumah sakit. Sedangkan yang masih gejala ringan bisa dirawat di tempat tersebut.

"Kalau isolasi di rumah sakit lapangan kan bisa dipantau oleh dokter, karena di situ nanti juga akan ada dokter. Berbeda kalau isolasi mandiri di rumah, kan tidak ada dokter, sehingga tidak bisa dipantau dan itu yang mengkhawatirkan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Pelaku Perjalanan tak Bawa STRP akan Diputar Balik

Wali Kota: Perkantoran Nonesensial di Semarang Langgar PPKM

Disperindag DIY: Pengunjung Pasar Turun 50 Persen

Luhut Minta Vaksinasi dan Bansos Diberi Langsung ke Warga

Penutupan Mal di Bandung Timbulkan Kerugian Rp 27,5 M/Hari

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark