REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Agama Islam Wilayah Persekutuan Malaysia membatasi pelaksanaan sholat jamaah, termasuk sholat Jumat. Wilayah persekutuan meliputi Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan yang berdekatan dengan Kalimantan.
Pembatasan tersebut tertuang dalam Garis Panduan Pelaksanaan Aktifitas Keagamaan di Masjid dan Surau Wilayah-Wilayah Persekutuan dalam tempo Rencana Pemulihan Negara Berfase di Kuala Lumpur, Jumat (9/7).
Selain warga negara Malaysia, mereka yang diperbolehkan ke masjid adalah anak kariah (orang yang tinggal di masjid), beresiko rendah Covid-19 dalam aplikasi MySejahtera, tidak batuk dan sesak nafas, penduduk tetap dan biasa sholat di masjid, staf kedutaan dan petugas keamanan.
Untuk kawasan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau total lockdown, sholat jumat dan Idul Adha di masjid wilayah persekutuan dibatasi hanya 40 orang, sholat wajib 100 orang sedangkan sholat jumat dan Idul Adha di surau dibatasi 50 orang dan sholat wajib 30 orang.Sedangkan untuk kawasan PKP diperketat semua masjid dan surau hanya diperkenankan tiga orang untuk sholat wajib berjamaah saja.