REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Melonjaknya angka kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa pekan terakhir membuat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit semakin menipis. Banyak warga yang swadaya mendirikan shelter darurat untuk yang bergejala ringan dan tidak bergejala.
Salah satunya dilakukan salah satu pondok pesantren di Dusun Sorogenen, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Seiring penambahan positif Covid-19 tinggi di kalangan penghuni ponpes, akhirnya turut dijadikan tempat karantina.
Dilaksanakan dengan terlebih dulu memisahkan antara yang positif dengan negatif. Kepala Dukuh Sorogenen, Muhammad Irvan mengatakan, selama ini bantuan untuk makanan anak-anak di ponpes datang dari sumbangan donatur yang tidak mengikat.
Dikelola secara gotong royong antara warga pondok yang ada di dalam dengan warga sekitar di Dusun Sorogenen. Dengan pertambahan pasien Covid-19 yang semakin tinggi, kebutuhan dukungan untuk penyediaan makanan siap saji untuk mereka juga meningkat.
Hal ini yang mendapat perhatian oleh Rumah Zakat untuk turut menanggulangi dampak Covid-19 melalui penyediaan makanan siap saji. Dengan memanfaatkan salah satu produk olahan daging kurban tahun lalu dari Rumah Zakat, kornet dan rendang Superqurban.
Kepala Cabang Rumah Zakat, Warnitis mengatakan, Superqurban jadi salah satu solusi penyediaan makanan untuk situasi pandemi seperti ini. Sejumlah 190 paket makanan siap saji disalurkan kepada Shelter Pondok Pesantren Nurul Iman di Dusun Sorogenen.
"Daging kurban kemasan yang merupakan produk kurban tahun lalu masih bisa memiliki manfaat panjang mendukung dapur umum maupun warga isolasi mandiri di rumah dan dua tahun terakhir kornet dan rendang kaleng ini kita salurkan kepada terdampak Covid-19," kata Warnitis, Jumat (9/7).