REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek, Kota Surabaya, Jawa Timur, masih belum bisa digunakan oleh pasien Covid-19. Alasannya, RSLT masih menunggu tabung oksigen.
"Rumah Sakit Lapangan Tembak belum terisi karena nunggu tabung oksigennya. Nantinya oksigennya jadi satu," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat meninjau vaksinasi massal di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Jumat (9/7).
Menurut dia, rumah sakit baru itu harus ada tabung oksigennya. Prediksinya, Jumat sore tabung akan datang dan pemasangannya akan dibantu oleh pihak Samator.
"Kalau pemasangannya selesai, Insya Allah akan langsung digunakan (RSLT) itu," ujarnya.
Tentunya, lanjut dia, oksigen itu sangat diperlukan pada saat RSLT itu menerima pasien Covid-19. Apalagi, jika pasien itu sesak napas atau pun saturasinya turun. Makanya, ketika tabung oksigennya itu sudah datang, maka akan langsung dilakukan pemasangan dan dengan segera RSLT itu akan segera dioperasionalkan atau menerima pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan, pasien tidak bisa langsung datang ke RSLT menggunakan ambulans, melainkan harus melalui mekanisme rujukan dari puskesmas. Hal ini diterapkan untuk mempermudah petugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat.
"Supaya kami tidak tertinggal untuk tracing. Jadi yang membawa ke sini puskesmas. Kalau warga langsung datang pakai ambulans ke sini tidak bisa," katanya.
Selain itu, Febria menjelaskan, bahwa ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi ketika pasien Covid-19 ingin menjalani perawatan di RSLT yakni, membawa KTP, KK serta hasil tes usap PCR positif baik dari puskesmas ataupun laboratorium lain. "Tergantung dari mereka periksanya (tes usap PCR) di mana. Tapi tetap yang membawa ke sini (RSLT) dari puskesmas, karena semua agar terdata," kata Febria.