Jumat 09 Jul 2021 23:05 WIB

Kemendag Terus Pacu Ekspor Produk Industri 

Total surplus dagang sepanjang Januari-Mei 2021 mencapai 10,17 miliar dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi / Red: Satria K Yudha
Truk pengangkut kontainer melintas di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon, Maluku, Jumat (2/7/2021). Pelabuhan Yos Sudarso adalah pelabuhan utama untuk ekspor di Provinsi Maluku yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Januari-Mei 2021 sebesar 75,9 persen dari total ekspor Maluku senilai 10,02 juta dolar Amerika Serikat melalui pelabuhan ini.
Foto: Antara/FB Anggoro
Truk pengangkut kontainer melintas di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon, Maluku, Jumat (2/7/2021). Pelabuhan Yos Sudarso adalah pelabuhan utama untuk ekspor di Provinsi Maluku yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Januari-Mei 2021 sebesar 75,9 persen dari total ekspor Maluku senilai 10,02 juta dolar Amerika Serikat melalui pelabuhan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, sektor industri memberikan kontribusi dominan dalam ekspor Indonesia pada Mei 2021. Sektor industri menyumbang 77,30 persen dari total ekspor Indonesia sebesar 16,60 miliar dolar AS. 

Jerry mengaku bersyukur, Indonesia terus melanjutkan tren surplus dalam neraca perdagangan.Total surplus dagang sepanjang Januari-Mei 2021 mencapai 10,17 miliar dolar AS. Pada 2020, surplus tercatat sebesar 20 miliar dolar AS. Dengan demikian, capaian tahun 2020 bisa didapat lagi atau bahkan dilampaui.

Kontribusi sektor industri, menurut Jerry, perlu diperkuat dan diintensifkan kepada produk industri yang padat teknologi. Ini berkaitan dengan transformasi ekonomi industri Indonesia yang arahnya untuk meningkatkan nilai tambah dan efisiensi dalam produksi.

“Kita harus terus dorong dan fasilitasi industri-industri yang padat teknologi dan menghasilkan produk berteknologi tinggi. Ini adalah sebuah keharusan, shifting adalah sebuah keharusan jika kita ingin memperkuat daya saing dan mengambil nilai tambah yang besar," kata Jerry dalam keterangannya, Jumat (9/7). 

Untuk melakukan hal tersebut, kata dia, semua pemangku kepentingan harus meningkatkan sinergi dan kolaborasi. Kementerian Perdagangan, menurut Jerry,  bekerja keras dalam hal-hal yang berkaitan dengan sektor hilir, seperti pembukaan akses pasar, fasilitasi pameran, pemasaran dan kelancaran supply chain serta standardisasi dan pengujian kualitas produk. 

“Banyak yang bisa kita lakukan di Kementerian Perdagangan, namun pada intinya, kita memang harus berkolaborasi. Dengan itu kita optimistis shifting produk dan industri bisa berjalan.”

Jerry saat menjadi pembicara dalam Millenial Fest bertajuk “ The Asian Heroes” belum lama ini mengatakan, generasi muda, baik para milenial dan generasi Z adalah aset sekaligus motor pendorong shifting tersebut. Pasalnya, selain punya kapasitas keilmuan yang cukup, generasi muda Indonesia juga dikenal sangat kreatif dan penuh semangat. 

“Menurut saya, ini eranya anak-anak muda. Pola produksi dan industri sudah sangat berubah. Dulu para senior sangat mendominasi. Saat ini, semua orang bisa berperan penting. Bahkan banyak sektor dan industri yang justru dipimpin dan diarahkan anak-anak yang masih berusia belasan tahun. Artinya, siapapun punya peluang untuk memimpin saat ini,” papar Jerry. 

Oleh karena itu, Wamendag berharap generasi muda terus mengembangkan inovasi dan berjejaring, baik dalam hal jaringan kerja maupun pemasaran dan permodalan. Ia yakin banyak program kementerian dan lembaga yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan produk-produk ciptaan mereka.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement