Sabtu 10 Jul 2021 02:01 WIB

Stok Vaksin Covid-19 di Kepulauan Meranti Menipis

Satgas Meranti telah memberitahu krisis vaksin itu kepada Pemerintah Provinsi Riau

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Vaksin Covid 19 (ilustrasi)
Foto: PxHere
Vaksin Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN MERANTI - Stok vaksin Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, mulai menipis dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat program percepatan vaksinasi menjadi kurang maksimal.

"Itu yang kita belum tahu, pokoknya secepatnya kami minta. Akan tetapi dari provinsi juga belum pasti," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau, Jumat (9/7).

Baca Juga

Menurut dia, dengan krisisnya persediaan vaksin tersebut maka pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat yang belum menerimanya menjadi kurang maksimal. Fahri mengatakan tempat penyimpanan vaksin di Gudang Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti telah kosong sejak Rabu (7/7) malam.

Hingga saat ini, Dinas kesehatan setempat masih menunggu datangnya pasokan vaksin dari Pemerintah Provinsi Riau. Namun ternyata ketersedian di sana juga menipis.

"Iya, vaksin di provinsi juga belum ada. Saat ini lagi dalam proses pengiriman," katanya.

Fahri mengatakan dari 10 puskesmas yang ada di Kepulauan Meranti, hanya satu puskesmas yang memiliki vaksin yaitu Puskesmas Alahair dengan jumlah 6 vial. Kemudian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti sebanyak 19 vial.

Satgas telah memberitahukan kondisi tersebut kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk segera dikirimkan stok vaksin Covid-19. Namun Fahri mengaku belum mengetahui kepastian kapan pasokan vaksin tersebut akan datang.

Terkait kemungkinan keterlambatan pemberian vaksin dosis kedua akibat mulai menipisnya stok vaksin, Fahri mengatakan hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah. Ini mengingat rentang waktu pemberian suntikan selanjutnya 14 hari sampai 28 hari bagi lansia. "Tapi sebenarnya tak masalah jika terlambat dua atau tiga hari," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement