Sabtu 10 Jul 2021 03:13 WIB

BPOM Dukung Uji Klinik Vaksin GX-19 N Dilakukan di Indonesia

Vaksin GX-19 N dikembangkan Genexine menggandeng Kalbe Farma

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito. Penny K Lukito menjelaskan, dalam rangka penanggulangan jangka panjang dan tindakan preventif maka tentunya aspek pengembangan berbagai jenis platform vaksin menjadi satu hal yang penting karena bisa mendukung program vaksinasi secepatnya.
Foto: NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito. Penny K Lukito menjelaskan, dalam rangka penanggulangan jangka panjang dan tindakan preventif maka tentunya aspek pengembangan berbagai jenis platform vaksin menjadi satu hal yang penting karena bisa mendukung program vaksinasi secepatnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk menggandeng Genexine dalam pengembangan vaksin Covid-19 yaitu GX-19N dan uji klinik fase 2b/3 dilakukan di Indonesia di akhir Juli. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung uji klinik vaksin ini dilakukan karena dalam rangka pengembangan vaksin.

Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, dalam rangka penanggulangan jangka panjang dan tindakan preventif maka tentunya aspek pengembangan berbagai jenis platform vaksin menjadi satu hal yang penting karena bisa mendukung program vaksinasi secepatnya.

"BPOM sebagai otoritas pengawas obat dan vaksin mendukung berbagai pengembangan vaksin dan obat untuk mendukung upaya kita bersama keluar dari pandemi Covid-19. Ini termasuk penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 GX-19N yang dilakukan Genexine yang menggandeng Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk," ujarnya saat mengisi konferensi virtual Kalbe Farma mengenai uji klinik GX-19N, Jumat (9/7).

Dalam penanggulangan Covid-19 di negara ini, dia mengakui, tentu membutuhkan kerja sama lintas sektor segenap komponen bangsa. Ini termasuk partisipasi yang aktif dari masyarakat untuk terlibat dalam vaksinasi yang sedang dikembangkan.

"Tentunya juga keterlibatan dunia penelitian dan pengembangannya dengan industri farmasi bekerja sama dalam negeri maupun luar negeri adalah sesuatu yang perlu kita dukung bersama," ujarnya.

Ia menambahkan, uji klinik vaksin GX-19N fase 2b/3 di Indonesia jadi kebanggaan dan BPOM berkomitmen aktif mendampingi. Ia menambahkan, uji klinik vaksin ini tahap penting pengembangan vaksin. Kemudian BPOM mendapatkan data khasiat dan keamanan untuk memproses registrasi vaksin Covid-19 yang akan segera dilakukan.

"Kemudian kami melakukan analisa data. Dengan demikian, pelaksanaan uji klinik kami harapkan memenuhi aspek scientific dan menjunjung tinggi etika penelitian sesuai dengan pedoman cara uji klinik yang baik untuk memperoleh data yang valid dan tepat waktu," katanya.

Penny mengimbau peneliti dan technical support unit hingga sponsor  uji klinik vaksin Covid-19 untuk memenuhi ketentuan agar manfaat uji klinik bisa menjadi dasar keputusan yang baik. Sebab, dia menambahkan, upaya ini untuk kepentingan masyarakat secara luas. Ini juga jadi salah satu ujung tombak untuk keluar dari pandemi Covid-19 secepatnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement