REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan Kota Malang menyatakan terus berupaya menambah kapasitas tempat tidur yang dipergunakan untuk merawat pasien yang terpapar virus corona jenis baru. Penambahan kapasitas seiring dengan meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/7) mengatakan saat ini total tempat tidur yang tersedia di Kota Malang untuk penanganan Covid-19 tersedia lebih dari 900 unit. "Penambahan bed selalu dilakukan oleh rumah sakit rujukan. Sebelumnya ada kurang lebih 800 bed, saat ini sudah di atas 900 bed," katanya.
Husnul menjelaskan, penambahan tempat tidur untuk penanganan pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebut dilakukan dalam upaya untuk menurunkan tingkat keterisian, atau bed occupancy ratio (BOR) pada rumah sakit rujukan. Secara rinci, lanjutnya, di rumah sakit rujukan, termasuk fasilitas penanganan Covid-19 d Kota Malang, saat ini ada sebanyak 925 tempat tidur yang dipergunakan untuk isolasi pasien Covid-19.
Sementara untuk tempat tidur pada intensive care unit (ICU), saat ini ada sebanyak 41 unit yang tersebar di berbagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Penambahan kapasitas ICU, diakuinya, tidak mudah, karena juga diperlukan penambahan alat-alat medis, seperti ventilator.
"Untuk ICU, jika menambah tempat tidur, harus menambah alat, seperti ventilator. Untuk saat ini tersedia 41 bed, dan itu terisi 100 persen," katanya.
Di wilayah Kota Malang, terdapat 11 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Selain rumah sakit rujukan, juga telah dibuka Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard, dan rumah isolasi yang berada di Jalan Kawi, Kota Malang.
Dalam waktu dekat, rencananya juga akan dibuka rumah sakit darurat penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen. Selain itu juga disiapkan rumah isolasi lain di rusunawa milik Universitas Brawijaya Malang untuk menambah kapasitas bed penanganan Covid-19.
Wilayah Kota Malang masuk zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19. Pemerintah Kota Malang telah melakukan upaya pengetatan penerapan PPKM Daruratguna menekan mobiltas warga untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona.
Hingga saat ini, di Kota Malang, tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 7.397 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut,6.322 orang dilaporkan telah sembuh, 683 dinyatakan meninggal dunia dan sisanya berada dalam perawatan.