Sabtu 10 Jul 2021 17:23 WIB

Erick Thohir Dorong Bio Farma Akselerasi Produksi Vaksin

Bio Farma siap memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.

Rep: Gunadi PM/ Red: Sandy Ferdiana
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) didampingi Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kanan) menyampaikan keterangan pers saat kunjungan kerja di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (10/7). Dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Erick Thohir berkesempatan untuk memantau dan memastikan proses pendistribusian vaksin Covid-19 serta vaksin lainnya di PT Bio Farma terpantau secara baik sekaligus meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Stasiun Bandung. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) didampingi Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kanan) menyampaikan keterangan pers saat kunjungan kerja di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (10/7). Dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Erick Thohir berkesempatan untuk memantau dan memastikan proses pendistribusian vaksin Covid-19 serta vaksin lainnya di PT Bio Farma terpantau secara baik sekaligus meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Stasiun Bandung. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 dan vaksin lainnya, dengan mengunjungi PT Bio Farma di Kota Bandung, Sabtu (10/7). Hingga kini, stok vaksin Covid-19 yang sudah tersedia mencapai 105 juta dosis.

photo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berbincang dengan calon penumpang kereta api yang akan disuntik vaksin Covid-19 saat kunjungan kerja di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Sabtu (10/7). Republika/Abdan Syakura.

Erick Thohir meninjau proses kesiapan produksi dan distribusi dengan didampingi langsung oleh Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir. Menurut Erick, Bio Farma merupakan perusahaan holding farmasi BUMN, yang juga membawahi Kimia Farma dan Indofarma.

‘’Saya ingin mengecek langsung kepastian produksi vaksin kita,’’ ujar Erick di sela kunjungannya ke Bio Farma, Sabtu (10/7). Pengecekan tersebut mencakup vaksin yang masih berupa bahan baku (bulk) dan vaksin jadi, yang didatangkan dari sejumlah negara.

photo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) didampingi Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kedua kanan) meninjau gudang pendistribusian vaksin saat kunjungan kerja di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (10/7). Republika/Abdan Syakura

Dalam upaya memacu ketersediaan dosis vaksin siap pakai, pihaknya mendukung upaya Bio Farma dalam meningkatkan produksi vaksin per harinya di tengah PPKM Darurat ini. Saat ini, papar dia, produksi vaksin Covid -19 setiap bulannya mencapai 12 juta dosis.

‘’Kita dorong Bio Farma untuk menaikkan produksi hingga dua kali lipat,’’ tambahnya. Hingga 1 Juli 2021, tutur dia, Indonesia telah 19 kali kedatangan vaksin, baik dari negara produsen atau melalui jalur multilateral COVAX Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).

Kata dia, terakhir ini jumlah yang sudah diterima mencapai 105,5 juta bahan baku vaksin atau setara dengan 85 juta dosis vaksin jadi, serta dan 14,2 juta vaksin yang langsung jadi. Atas jumlah itu, pihaknya saya mengecek langsung ke Bio Farma.

‘’Berapa yang sudah distribusikan, dan saya support agar produksinya ditingkatkan semaksimal mungkin, agar terdistribusikan terutama untuk provinsi yang berstatus zona merah,’’ tutur Erick. Jika mengacu pada data yang terpampang pada dashboard distribusi Bio Farma, yang sudah terkirim mencapai 68.797.200 dosis ke seluruh Indonesia, melalui 883 delivery order (DO).

Sementara untuk distribusi ke Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, jumlah vaksin yang dikirim sudah melebihi alokasi. Peningkatan distribusi itu dipicu oleh melonjaknya angka pasien Covid-19 di tiga provinsi tersebut.

Hingga kini, sambung Erick, vaksinasi masih menjadi satu-satunya penangkal utama Covid-19. Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN, tegas dia, akan terus mengupayakan percepatan produksi vaksin dan ketersediaan yang dibutuhkan masyarakat saat PPKM Darurat, termasuk obat-obatan terapi penyembuhan Covid-19 di Apotek Kimia Farma,’’ katanya.

Sejak PPKM Darurat, pihaknya mengambil langkah antisipatif dengan mengecek operasional perusahaan-perusahaan BUMN yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. Di antaranya ketersediaan ivermectin sebagai obat terapi Covid-19, kelancaran pasokan listrik, hingga persediaan oksigen bagi rumah sakit dan puskesmas.

Dirut Bio Farma Honesti Basyir menambahkan, Bio Farma siap mengakselerasi produksi vaksin untuk kebutuhan negeri. Pihaknya selalu mengecek persiapan dan memastikan produksi, hingga distribusi terealiasi sesuai target.

Kata dia, produksi vaksin Merah Putih dan vaksin BUMN inisiatif sengaja digagas untuk menjamin kemandirian dalam memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri. Terkait Vaksin Merah Putih, pihaknya bekerja sama dengan enam perguruan tinggi dan dua lembaga penelitian. ‘’Sesuai saran Pak Menteri, kita juga menggagas kerjasama dengan lembaga riset luar negeri untuk pengembangan vaksin BUMN,’’ tandasnya .

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement