Sabtu 10 Jul 2021 19:50 WIB

KBRI Kabul Susun Kontinjensi Antisipasi Situasi Afganistan

AS akan mengakhiri misi militernya di Afganistan.

Bencana Afganistan.
Foto: AP
Bencana Afganistan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul terus memonitor situasi keamanan di Afghanistan. KBRI termasuk memantau WNI di Afganistan.

"Untuk memberikan pelindungan bagi WNI yang berada di Kabul, Kemenlu dan KBRI Kabul telah menyusun rencana kontijensi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu RI, Judha Nugraha, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (10/7).

Baca Juga

Ia mengatakan KBRI selalu menjalin komunikasi dan memonitor keselamatan WNI di Afghanistan. "Sesuai database awal KBRI Kabul, terdapat 46 WNI tinggal di Afghanistan," kata dia.

Namun saat ini sebagian besar telah kembali ke Indonesia. Sehingga saat ini tercatat hanya terdapat 3 WNI yang masih menetap di Afghanistan, pungkas Judha.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan misi militer AS di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus 2021 dan meminta rakyat Afghanistan untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Biden mengatakan bahwa dia tidak akan melibatkan generasi lain Amerika ke dalam konflik senjata yang telah berlangsung 20 tahun di negara itu, seperti dikutip dari Reuters.

Berbicara di Ruang Timur Gedung Putih, Biden mengatakan militer Afghanistan memiliki kemampuan untuk mengusir Taliban. Dia menyangkal laporan intelijen AS yang memperkirakan pemerintah dukungan AS di Kabul akan runtuh dalam enam bulan, menyusul kekhawatiran terhadap munculnya perang saudara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement