Ahad 11 Jul 2021 00:15 WIB

IDI: MKEK akan Panggil Lois Owien, Dokter Kontroversial

Dr Lois Owien membuat pernyataan kontroversial soal Covid-19.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Tangkapan layar profil akun Twitter dr Lois Owien, dokter umum yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial soal Covid-19.
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar profil akun Twitter dr Lois Owien, dokter umum yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial soal Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Adib Khumaidi, mengonfirmasikan bahwa Lois Owien yang membuat pernyataan kontroversial soal penyebab kematian pasien Covid-19 akan dimintai keterangan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Di samping itu, ia mengungkapkan, surat tanda registrasi (STR) dr Lois sudah tidak aktif.

"Saya sudah cek, STR dia tidak aktif dari 2017," ungkap dr Adib.

Baca Juga

Surat tanda registrasi merupakan syarat melakukan pelayanan dan praktik kedokteran. Dengan ketiadaan surat tersebut berarti dr Lois tidak bisa melakukan pelayanan.

"Keanggotaan IDI dia juga tidak aktif,’’ katanya kepada Republika.co.id, Sabtu (10/7).

Dr Adib menyebut, dr Lois sebenarnya tidak bisa memberikan tanggapan mengenai masalah kedokteran ketika tak mengantongi persyaratan tersebut. Sebab, kompetensi dan praktik dokter tidak dimilikinya.

"Artinya, kalau dia memberikan tanggapan soal masalah kedokteran, dia tidak memiliki kompetensi," kata dr Adib.

Masyarakat, menurut dr Adib, perlu mengetahui bahwa tiap dokter wajib memenuhi syarat mendasar kepemilikan surat izin registrasi untuk dapat memberikan layanan dan tanggapan terhadap masalah kesehatan. IDI pun mengimbau agar masyarakat bisa menemukan sumber informasi dan layanan praktik yang sesuai.

"Masyarakat juga harus mencari informasi dari dokter yang memang kompeten di bidangnya dan dokter yang juga sudah teregistrasi," tutur dr Adib.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement