Ahad 11 Jul 2021 09:37 WIB

Raja Yordania dan Presiden Israel Bahas Perdamaian Timteng

Raja Abdullah menyoroti isu Israel-Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Raja Yordania dan Presiden Israel Bahas Perdamaian Timteng. Raja Yordania Abdullah II.
Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Raja Yordania dan Presiden Israel Bahas Perdamaian Timteng. Raja Yordania Abdullah II.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania Abdullah II menerima panggilan telepon dari Presiden Israel Isaac Herzog, Sabtu (10/7). Mereka membahas upaya perdamaian Timur Tengah.

Menurut laporan kantor berita Yordania, Petra, pada kesempatan itu, Raja Abdullah menyoroti isu Israel-Palestina. Dia menekankan pentingnya bekerja menuju perdamaian adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara.

Baca Juga

Ia mengatakan kepada Herzog jalan menuju perdamaian abadi di kawasan adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka. Sementara Herzog, yang baru dilantik sebagai presiden pada Rabu (7/7), menekankan pentingnya hubungan strategis Israel-Yordania.

“Saya memberi tahu Yang Mulia (Raja Abdullah) bahwa saya bermaksud memperkuat ikatan,” katanya lewat akun Twitter pribadinya.

Menurut keterangan yang dirilis kantor Herzog, dia ingin meningkatkan hubungan ekonomi dan pariwisata dengan Yordania. Keterangan tersebut pun mengutip kepuasaan Raja Abdullah karena hubungan diplomatik Israel-Yordania telah kembali ke jalur yang benar.  

Pada Sabtu lalu, kedua negara mengumumkan Israel akan menjual 50 juta meter kubik air ke Yordania. Kesepakatan penjualan air dengan jumlah sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Yordania adalah salah satu negara yang paling kekurangan air di dunia. Para ahli menyebut negara itu bergulat dengan salah satu kekeringan paling parah dalam sejarahnya.

Yordania dan Israel terlibat dalam perang 1948 dan 1967. Dua perang itu berdampak besar terhadap kehidupan warga Palestina dan okupasi Israel atas wilayah tersebut. Yordania-Israel mencapai perjanjian damai pada 1994.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement