Ahad 11 Jul 2021 12:10 WIB

Erick Dukung Biofarma Tingkatkan Produksi Vaksin per Hari

Menteri BUMN sebut Biofarma ditargetkan tingkatkan produksi hingga 40 juta per bulan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keterangan pers saat kunjungan kerja di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (10/7). Dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Erick Thohir berkesempatan untuk memantau dan memastikan proses pendistribusian vaksin Covid-19 serta vaksin lainnya di PT Bio Farma terpantau secara baik sekaligus meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Stasiun Bandung. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keterangan pers saat kunjungan kerja di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (10/7). Dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Erick Thohir berkesempatan untuk memantau dan memastikan proses pendistribusian vaksin Covid-19 serta vaksin lainnya di PT Bio Farma terpantau secara baik sekaligus meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Stasiun Bandung. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung upaya Biofarma meningkatkan produksi vaksin per hari di tengah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini. Melalui produksi dosis vaksin Covid-19 yang rata-rata setiap bulannya mencapai 12 juta dosis dan saat ini mencapai lebih 20 juta dosis per bulan, Biofarma didorong menaikkan produksi hingga dua kali lipat.

Seperti diketahui, jumlah kematian akibat Covid-19 terus meningkat setiap harinya dan mencapai angka kematian 1.040 pada 7 Juli. Sehingga percepatan vaksinasi dinilai jadi kunci menyelamatkan banyak nyawa.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Erick Thohir saat meninjau Biofarma di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/7). Ia ingin memastikan kelancaran proses akhir beberapa vaksin Covid-19, baik berupa bahan baku (bulk) dan vaksin jadi, yang telah didatangkan dari sejumlah negara.

Sampai 1 Juli lalu, Indonesia sudah 19 kali kedatangan vaksin. Baik yang didatangkan langsung dari negara produsen ataubmelalui jalur multilateral COVAX Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).