Ahad 11 Jul 2021 14:33 WIB

Masa PPKM Darurat, Himbara Optimalkan Layanan Digital

Nasabah diimbau bertransaksi cashless dan melakukan transaksi perbankan digital

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Warga menggunakan fasilitas layanan perbankan digital di Jakarta, (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warga menggunakan fasilitas layanan perbankan digital di Jakarta, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berupaya mengoptimalkan layanan digital banking saat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Diharapkan dengan kanal layanan digital banking, masyarakat tetap dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman tanpa perlu keluar rumah atau ke kantor layanan bank.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengatakan, perseroan mengimbau nasabah dapat bertransaksi secara cashless dan melakukan berbagai macam transaksi perbankan secara digital. Para nasabah dapat menggunakan Internet Banking BRI, salah satu layanan digital banking BRI yang dapat digunakan aplikasi BRImo.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan aplikasi BRImo membuat masyarakat lebih mudah melakukan transaksi karena dapat dilakukan dari manapun dan kapan pun. “Sepanjang 2020 BRImo sebagai Super Apps BRI, volume transaksi BRImo tumbuh 660,5 persen year on year. Per kuartal satu 2021 mencatatkan pertumbuhan volume transaksi secara signifikan sebesar 516 persen year on year,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Ahad (11/7).

Aestika melihat tren beralihnya pola transaksi masyarakat selama pandemi tersebut, maka selama PPKM darurat yang semakin membatasi mobilitas masyarakat kali ini. Diproyeksikan membuat transaksi digital banking BRI juga akan semakin meningkat.

Selain super apps BRImo, BRI juga terus melakukan pengembangan terhadap layanan digital banking lainnya seperti Digital Saving, maupun Digital Loan secara terus menerus semakin memudahkan masyarakat dalam menikmati layanan perbankan BRI.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengoptimalkan layanan digital banking, seperti mobile banking, internet banking serta ATM.  Perseroan meningkatkan kapasitas dan fitur dari mobile banking BTN agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh nasabah terlebih saat pemberlakukan PPKM darurat misalnya transfer, pembayaran BPJS Kesehatan, bayar PBB, listrik, PDAM dan top up dompet digital serta virtual account dapat transaksi pada e-commerce.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement