REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Juru taktik timnas Argentina, Lionel Scaloni mengaku sangat bangga atas kemenangan timnya dari timnas Brasil di partai final Copa America 2021. Sebab, kemenangan itu memutus puasa gelar Argentina sejak 28 tahun silam.
"Itu Copa America tersulit. Terima kasih, karena telah mempercayai kami," kata Scaloni menjelaskan dilansir Mundo Albiceleste, Ahad (11/7).
Argentina sukses mengalahkan Brasil dengan skor tipis 1-0 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Ahad (11/7) pagi WIB tadi. Gol semata wayang La Albiceleste dicetak oleh Angel Di Maria pada menit ke-22 usai menerima umpan Rodrigo De Paul.
Scaloni adalah pelatih pertama yang memenangkan trofi Copa America untuk Argentina sejak Alfio Basile pada 1993 lalu. Sebelumnya, reputasi entrenador 43 tahun menangani timnas Argentina diragukan oleh banyak pecinta sepak bola Negeri Tango.
Eks pemain sepak bola Atalanta dan SS Lazio itu membesut Lionel Messi dan kawan-kawan pada 2018. Awalnya, ia diklaim mustahil memberikan gelar kepada Si Biru-Putih. Tapi, pada Copa America 2019 ia sukses membawa Argentina hingga semifinal usai kalah dari Brasil.
Dua tahun berikut, gelar prestisius di tanah Amerika latin tersebut berhasil jatuh kepelukan pelatih bertinggi badan 182 sentimeter. Dirinya pun mendedikasikan trofi kepada seluruh keluarga dan masyarakat Argentina.
"Jujur ini adalah gelar untuk rakyat Argentina yang telah lama menanti. Saya harap mereka dapat menikmatinya, dan ini juga saya persembahkan kepada orang-orang yang telah memberikan kepercayaan kepada saya," sambung dia.
Albiceleste telah merengkuh gelar Copa America ke-15, sama dengan capaian yang dimiliki timnas Uruguay. Selain itu, mereka juga sukses mengumpulkan trofi juara ke-18 dalam sejarah tim.
Sebanyak 18 trofi Albiceleste terdiri dari dua gelar Piala Dunia, 15 Copa America, dan satu Piala Konfederasi. Praktis, mereka kini sejajar dengan timnas Brasil.
Dengan kesuksesan yang dipersembahkan kepada timnas bukan tidak mungkin Federasi Sepak Bola Argentina akan meneruskan kepercayaan mereka kepada Scaloni untuk tugas yang lebih berat yakni bersaing di kejuaraan Piala Dunia 2022 Qatar mendatang.