REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jauh-jauh hari telah mempersiapkan enam skenario jika kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota tembus 100 ribu. Kini, enam skenario itu mulai dieksekusi.
"Nanti sore kita akan ada rapat khusus soal itu (enam skenario) dengan Pemerintah Pusat dan semua skenario yang ada saat ini sedang dalam fase eksekusi," kata Anies usai meninjau kegiatan vaksinasi di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (11/7).
Kasus aktif di Jakarta tembus 100 ribu pada 7 Juli 2021. Kasus aktif di atas 100 ribu bahkan terus bertahan pada 8 dan 9 Juli. Adapun pada 10 Juli, kasus aktif turun menjadi 96.085.
Anies sebelumnya memprediksi bahwa kasus aktif Covid-19 akan mencapai 100 ribu pada tanggal 6 - 11 Juli. Ia juga menyebut bahwa akan ada 40 ribu orang butuh perawatan saat kasus aktif tembus 100 ribu.
Karena itu, pada 2 Juli lalu, Anies mempersiapkan enam skenario saat kasus aktif tembus 100 ribu. Berikut enam skenarionya:
Pertama, rumah sakit kelas A dikhususkan sepenuhnya untuk ruang ICU pasien Covid-19. Kedua, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang-berat.
Ketiga, rumah susun (rusun) diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan. Anies mengatakan, tempat isolasi terkendali yang sudah digunakan adalah Rusun Nagrak, Ragunan, dan TMII.
Ketiga tempat itu berkapasitas 3.060 pasien dan pada 2 Juli sudah terisi 1.863 pasien. "Di luar tiga lokasi tersebut, sedang disiapkan 28 lokasi baru, termasuk Rusun Pasar Rumput. Total tambahannya 6.534 tempat tidur isolasi," kata Anies.
Kini, Pemprov DKI juga sedang mengkaji penggunaan Rusun Daan Mogot dan Pulogebang sebagai tempat isolasi terkendali. Jika digunakan, kedua rusun itu diperkirakan bisa menampung 3.000 pasien.
Keempat, mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis. Pengelolaannya diusulkan dalam satu manajemen dengan RSDC Wisma Atlet.
"JI-Expo Kemayoran nanti akan dipakai. Bisa menampung 24.000 orang di situ," ucap Anies.
Kelima, memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi. Termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta. Keenam, memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan, dan obat-obatan.