Rekor, Sehari Tambah 526 Kasus Positif Covid-19 di Solo
Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) membawa pasien Covid-19 menuju Ruang Isolasi Khusus (ilustrasi) | Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Solo memecahkan rekor baru pada Ahad (11/7). Pada hari tersebut terdapat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 526 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus penyebaran Covid-19 per Ahad (11/7) secara kumulatif mencapai 17.382 dengan kasus aktif sebanyak 3.491 orang. Kasus aktif tersebut rinciannya, 3.228 orang isolasi mandiri/terpusat dan 263 pasien menjalani perawatan. Sedangkan 13.192 orang telah dinyatakan sembuh/pulang, serta 699 orang meninggal dunia.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut sebagian besar merupakan hasil tracing kasus sebelumnya. "Lonjakan kasus positif lumayan banyak. Ya coba kalau tidak diketatkan semakin meledak," kata Ahyani kepada wartawan, Ahad.
Ahyani menyatakan, Satgas Penanganan Covid-19 Solo memiliki kekuatan di penelusuran kontak erat (tracing) dan pengujian (testing). "Kalau tidak ditracing sama testing tidak tambah kasusnya tapi tahu-tahu sudah di rumah sakit semua," ujarnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang semakin parah, Satgas Covid-19 Solo berupaya melakukan pencegahan di hulu dan penguatan di hilir. Upaya di hulu termasuk vaksinasi Covid-19, penegakan protokol kesehatan, dan pengetatan aktivitas masyarakat. Sedangkan di hilir antara lain, penambahan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
"Yang orang tanpa gejala (OTG) banyak, bergejala juga banyak. Rumah sakit BOR-nya juga sudah mau 100 persen kok," ujarnya.
Satgas telah menyiapkan sejumlah lokasi sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 yang OTG. Lokasi tersebut di antaranya, Solo Techno Park (STP), SDN Cemara 2, SMPN 8, SMPN 25, SMPN 11, dan lainnya. "Masih ada SDN Cengklik, setelah Cengklik akan melebar ke SD atau SMP yang lain. Di sekolah malah bagus, kan sudah siap," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyatakan, penambahan ratusan orang yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut selain kasus baru juga dari hasil tracing. Selain dari swab PCR, yang banyak dari rapid antigen. Sebab, saat ini swab/rapid antigen harganya sekarang lebih murah.
"Di solo sudah banyak masyarakat sadar periksa mandiri. Puskesmas juga sudah punya alat punya kompetensi jadi puskesmas bisa memeriksa," terang Siti kepada wartawan, pekan lalu.
Selain puskesmas, laporan juga berasal dari laboratorium klinik dan rumah sakit yang melakukan rapid antigen. Siti memperkirakan, penambahan tersebut imbang antara kasus baru dengan hasil tracing yang artinya penyebarannya tinggi. Laporan dari warga yang swab mandiri juga dinilai cukup banyak. "Kuncinya satu, disiplin protokol kesehatan. Saat ini masih banyak masyarakat yang belum disiplin protokol kesehatan. Kan banyak yang OTG," tandasnya.