Senin 12 Jul 2021 14:58 WIB

Polisi Haiti Tangkap Dalang Pembunuhan Presiden

Polisi Haiti kembali menangkap salah satu dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Petugas polisi dengan senjata terhunus mencari tersangka dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 8 Juli 2021.
Foto: AP/Joseph Odelyn
Petugas polisi dengan senjata terhunus mencari tersangka dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 8 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU PRINCE - Polisi Haiti kembali menangkap salah satu dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise, Ahad (11/7) waktu setempat. Tersangka adalah seorang pria Haiti yang dituduh menyewa tentara bayaran untuk menggulingkan dan menggantikan Moise.

Kepala Polisi Nasional Leon Charles mengatakan pria yang ditangkap diidentifikasikan bernama Christian Emmanuel Sanon (63 tahun). Dia terbang ke Haiti dengan jet pribadi pada awal Juni. Sanon ditemani oleh penjaga keamanan yang disewa dan ingin mengambil alih jabatan sebagai presiden.

Baca Juga

Dia tidak menjelaskan motif Sanon selain mengatakan motif pembunuhan itu politis. Namun Charles menyatakan salah satu dari mereka yang ditahan telah menghubunginya setelah ditangkap. Sanon, pada gilirannya, menghubungi dua penulis intelektual lain dari pembunuhan itu.

"Misi para penyerang ini awalnya untuk memastikan keselamatan Emmanuel Sanon. Namun kemudian misi itu diubah dan mereka memberi salah satu penyerang surat perintah penangkapan untuk presiden republik," kata Charles.

Catatan publik menunjukkan seorang pria dengan nama Sanon bekerja sebagai dokter di Florida. Namun belum jelas apakah dia Sanon pria yang sama seperti yang diidentifikasi polisi Haiti. Belum jelas juga alasan Sanon ingin menggulingkan Moise.

Sejauh ini, polisi Haiti telah menangkap 18 warga Kolombia dan tiga warga Amerika Haiti, termasuk Sanon, atas pembunuhan tersebut. Sementara lima warga Kolombia masih buron dan tiga tewas.

Para tersangka pembunuhan mengatakan kepada penyelidik mereka ada di sana untuk menangkap Moise, bukan membunuhnya. Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan dua warga Amerika Haiti, James Solages dan Joseph Vincent, mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka adalah penerjemah untuk unit komando Kolombia yang memiliki surat perintah penangkapan.

Namun ketika mereka tiba, mereka menemukan Presiden sudah tewas. Berita itu muncul menyusul laporan beberapa orang Kolombia mengatakan para tersangka ini awalnya pergi bekerja sebagai personel keamanan di Haiti, termasuk untuk Moise.

Miami Herald melaporkan orang-orang Kolombia yang ditahan mengatakan mereka disewa untuk bekerja di Haiti oleh perusahaan CTU Security yang berbasis di Miami. Perusahaan itu dijalankan oleh imigran Venezuela Antonio Enmanuel Intriago Valera. Charles mengindikasikan bahwa CTU telah digunakan untuk mempekerjakan setidaknya beberapa tersangka Kolombia, tetapi tidak memberikan rincian.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement