Anggota Polsek Cilongok Gelar Aksi Donor Plasma
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Warga penyintas Covid-19 mendonorkan plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI). | Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sejumlah personil Polsek Cilongok melakukan donor plasma konvalesen. Aksi donor dilaksanakan di aula Polsek Cilongok Polresta Banyumas, Jawa Tengah, Senin (12/7). Ada 10 anggota Polsek termasuk Kapolseknya, AKP Hariyanto, yang mendonorkan plasmanya.
Kapolresta Banyumas Kombes Pol M Firman L Hakim menegaskan personil yang mendonorkan plasma darah tersebut merupakan personil yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, dan memenuhi syarat untuk melakukan donor.
''Sebelum menjadi donor, anggota Polsek Cilongok ini telah melaksanakan sejumlah prosedur pemeriksaan dari PMI Kabupaten Banyumas hingga dinyatakan memenuhi syarat untuk melakukan donor darah plasma,'' katanya.
Ia berharap, aksi donor plasma ini diharapkan bisa diikuti warga masyarakat penyintas Covid-19 lainnya yang sudah sembuh. ''Saat ini, sangat banyak pasien covid yang membutuhkan plasma konvalesen. Hampir setiap hari, di media sosial beredar permintaan donor plasma dari warga yang membutuhnya,'' jelasnya.
Dengan mendonorkan plasma konvalsen, Kapolresta menyatakan, secara tidak langsung para penyintas Covid-19 telah berusaha membantu menyelamatkan orang lain yang masih berjuang untuk sembuh. ''Ini merupakan aksi kemanusiaan. Saya berharap, aksi donor ini bisa diikuti para penyintas Covid 19 lainnya,'' kata dia.
Sebelumnya, kantor Polsek Cilongok sempat dilakukan lockdown karena lebih dari separuh personilnya terpapar Covid 19. Dari 34 personil Polri dan seorang office boy yang bekerja di kantor tersebut, ada 21 anggota yang terpapar Covid-19. Termasuk petiga office boy juga ikut terpapar.
Wakapolresta Banyumas AKBP Kristanto Yoga Darmawan, sebelumnya menyebutkan semua anggota yang terpapar Covid-19, sudah mendapat vaksin lengkap atau sudah mendapat dua kali penyuntikan vaksin.
''Mungkin karena sudah mendapat vaksin lengkap, anggota yang terpapar tidak mengalami gejala berat. Sebagian melaksanakan isolasi mandiri di rumah dan sebagian di tempat karantina terpusat,'' katanya.